BencoolenTimes.Com, – Banjir bandang yang menerjang 3 desa di Kecamatan Semidang Lagan lewat Sungai Tepian Lepang, Rabu (15/5/2019) membuat sorotan masyarakat kembali tertuju ke aktivitas tambang batubara.
Apalagi, pemukiman yang terdampak banjir, berada di bawah jalur lokasi tambang. Pantauan langsung di lokasi, rumah yang diterjang banjir bandang berada di bawah bukit tambang batubara PT. Kusuma Raya Utama (KRU).
Benarkah derasnya limpahan air akibat aktivitas tambang? Humas PT. KRU, Broto Suseno membantah hal tersebut. Melalui pesan WhatsApp, Broto menjelaskan tambang KRU merupakan tambang bawah tanah. Tidak membuka hutan, apalagi merubah bentang alam.
“Hutan Bengkulu hampir semua rusak karena pola peladang berpindah. Hampir semua jenis hutan mulai dari hutan lindung sampai hutan konservasi sudah dirambah menjadi kebun,” jelas Broto.
Terkait limpahan air ke sungai, Broto juga membantahnya. “Kalau banjir tadi malam (Rabu, 15 Mei 2019) di Desa Lagan sampai Lagan Bungin, nggak ada sama sekali hubungannya dengan kita, karena sungai yang meluap hulunya jauh dari Air Kemumu (yang melewati tambang KRU),” tukasnya. (BT/MS)