19.8 C
New York
Thursday, May 15, 2025

Buy now

spot_img

Zionis Si Penyembah Sapi Samiri Emas, Kini Kembali Mengaku Sebagai Umat Nabi Musa

* Oleh : Ardiyanto (Anto Jeger)

Sebelum membaca tulisan ini, alangkah baiknya kita mendoakan terlebih dahulu saudara-saudara kita di Palestina yang sedang mempertahankan tanah airnya. Semoga mereka senantiasa diberikan kekuatan dan ketabahan oleh Allah subhanahu wa ta’ala

Kita ke Tahun 1891, seorang jurnalis warga Austria tiba di Paris Perancis. Dia adalah wartawan yang bekerja di sebuah surat kabar di Vienna, dimana dia mendapat tugas di Paris kala itu. Dia bernama Theodor Herzl.

Paris, dimasa itu adalah tempat kemerdekaan berbicara Free Tought atau kemerdekaan berfikir, jadi Herzl berharap, dunia yang terbuka di Paris. Tapi yang mengejutkan adalah, Anti Semit atau Anti Yahudi ada dimana-mana di Perancis ternyata.

Sebagai seorang Yahudi, Herzl sangat mengenal kebencian itu, ketidaksukaan orang terhadap keturunan Yahudi di Austria juga sama. Herzl awalnya mengira, dengan adanya kemajuan Post Revolusi Industri di Perancis, maka Anti Semit tidak terlalu berpengaruh di Paris. Ternyata faktanya sebaliknya.

Kemudian, ada sebuah berita yang menghebohkan di Perancis waktu itu, yang dikenal dikemudian hari dengan nama Dreyfus Affair. Dreyfus Affair adalah peristiwa seorang tentara keturunan Yahudi yang dituduh sebagai mata-mata Jerman, dan karena ke-Yahudiannya itulah dia dihukum, walaupun tidak ada data-data yang valid yang membuktikan bahwa dia adalah mata-mata.

Kita rincikan sedikit skandal Dreyfus. Dreyfus adalah skandal politik yang memecah Perancis yang berlangsung dari tahun 1894 hingga 1906. Skandal politik ini berpusat pada Alferd Dreyfus, seorang Kapten Yahudi yang dihukum atas tuduhan penghianatan membocorkan rahasia militer Perancis kepada pihak Jerman.

Skandal ini dimulai pada bulan Desember 1894. Dreyfus yang kala itu berusia 35 tahun dihukum tanpa dasar dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup, karena dianggap membocorkan rahasia militer Perancis ke Kedutaan Jerman di Paris.

Pada bulan Maret 1896, Kepala Kontra Spionase Perancis, Colonel Georges Picquart berhasil menemukan sebuah dokumen tulisan tangan, yang mirip dengan tulisan tangan Mayor Ferdinand Esterhazy yang bukan merupakan Alferd Dreyfus punya tanda tangan. Namun, bukti tersebut ditutup oleh para petinggi militer. Intinya adalah, hukuman kepada Dreyfus karena dia Yahudi, titik.

Yahudi harus salah, masyarakat Perancis jadi terbelah dua, Anti Semit atau Anti Yahudi. Didalam kasus Dreyfus juga dipengaruhi oleh Gereja Katolik, Vatican yang menekan Perancis agar Dreyfus dihukum.

Kehadiran Vatican bermain-main dengan Agama membuat Herzl muak, jiwa ke-Yahudiannya memantik, meledak, marah. Yahudi menjadi target atas semua kesalahan dan selalu di bully. Sejak saat itu, Herzl menemukan misi hidupnya.

Dia dan keturunan Yahudi memerlukan tempat tinggal yang aman bagi mereka untuk hidup dan keturunannya. Tidak ada lagi yang merendahkan dan membully mereka, tempat mereka berdaulat.

Yang menjadi pertanyaan mendasar adalah, dimana tempat itu ?

Pikiran Herzl hanya satu, yaitu tempat sejarah muasal para Yahudi sejak 4000 tahun yang lalu, yaitu Tanah Palestina. Kemudian Herzl menciptakan sebuah Movement, sebuah pergerakan, pergerakan Yahudi untuk membangun negaranya sendiri. Gerakan ini bernama Zionisme.

Herzl disebut sebagai bapak dan pendiri gerakan Zionisme, yang dia meninggal sebelum negara impiannya terjadi, yaitu kurang satu tahun sebelum Israel berdiri. Dan semenjak saat itu, Dunia Palestina tidak pernah damai, Dunia di wilayah Jazirah Arab tidak pernah damai.

Untuk memahami sejarah itu semua, kita harus memahami apa itu Yahudi, apa itu Jewish. Orang Yahudi beragama Jewish, namun dalam sejarah mereka, mereka tidak menyebut diri mereka Yahudi, melainkan Israelites, bukan Israelis, bukan Yahudi tetapi Israelites.

Suku bangsa itu hidup bersama-sama suku bangsa lain di lahan yang sekarang bisa dikatakan sebagai wilayah Palestina, dan mereka selalu membawa diri mereka ke sejarah Nabi Ibrahim sekitar 5000 tahun yang lalu. Dalam bahasa Inggris, terminologinya mereka adalah keturunan Abraham yang beranak Isaac dan bercucu Abraham yaitu Jacob, dalam terminologi muslim Nabi Ibrahim, Nabi Ishaq dan Nabi Yakub.

Sebagai Nabi utama Jewish, sampai Musa yang mengutamakan mereka sebagai manusia unggul, menguasai Tanah Suci Palestina. Tanah yang dijanjikan Allah kepada Nabi Ibrahim dan Nabi Musa untuk mereka kaum Israelites.

Palestina adalah tanah yang dijanjikan The Promised Land untuk kaum Yahudi. Maka, sebagai pemenuhan janji Tuhan, pasti mereka dibantu dan dimudahkan untuk mencapainya, dan menguasainya, itu keyakinan mereka.

Diantara Tanah Palestina tersebut, terdapat Jerusalem yang dibangun Nabi Daud dan terdapat Temple Of Jew atau Sinagoge pertama yang dibangun oleh Nabi Sulaiman.

Lalu, kalau tempat itu dijanjikan milik mereka, kok mereka pergi, kok mereka ngabur dari tanah mereka tersebut?

Sejarah mengatakan, bahwa wilayah Palestina berkali-kali diinvasi, pertama oleh kerajaan Assyiria zaman Mesopotamia, kira-kira tahun 700-an sebelum Masehi, kemudian kerajaan Babylonia ditahun 500-an sebelum Masehi, kemudian kerajaan Persia ditahun 300-an sebelum Masehi, kemudian kerajaan Romawi tahun 60-an sebelum Masehi, yang terakhir, yang terlama adalah kerajaan Ottoman, sejak tahun 1517 Masehi.

Disetiap Invasi, kaum Yahudi selalu terusir, puncaknya adalah dimasa Romawi, dimana kaum Yahudi melawan dengan keras Tentara Romawi, namun gagal. Jenderal Romawi memberangus semua Temple Sinagog, membunuh banyak kaum Yahudi dan yang tersisa melarikan diri keluar dari Palestina. Yahudi menjadi terusir, terbuang.

Sebagai pengingat, sebagai catatan, bangsa Arab tidak pernah meninggalkan Tanah Palestina, karena memang Kampung Halamannya.

Sekarang kita melompat ke Abad 19 dan Abad 20, dimana kaum Yahudi yang Jew selama 2000 tahun tersebut banyak yang melarikan diri ke Utara ke Eropa,  hanya beberapa yang menetap di Palestina dan Asia Barat. Diaspora Yahudi menyebar hingga Abad 19 dan Abad 20. Kira-kira ada 3 juta yang tinggal di Polandia, ada di wilayah Rusia kira-kira 2,5 juta jiwa, di Inggris dan Jerman hampir 1 juta jiwa.

Karena sifat mereka yang Eksklusif, sok mulia, sok pinter, sok bangsa paling pilihan, mereka tidak disukai, dimanapun mereka menetap selalu bermasalah dengan masyarakat sekitaran. Karena mereka pendatang, dan secara turun temurun tertutup, Eksklusif hanya sesama mereka.

Yahudi dimana-mana dijadikan sasaran Bullyan, karena mereka itu sombong. Karena sering dibawah tekanan itulah sesama mereka menjadi kompak, uang beredar diantara mereka menjadi kuat. Mereka melakukan konsolidasi kekuatan, dimana-mana Yahudi itu sesamanya kompak, terutama urusan duit.

Sehingga, membuat negara sendiri yang Eksklusif yang Apartheid yang hanya untuk kelompok mereka saja, tentunya bukan menjadi misi satu orang saja, namun belasan juta warga keturunan Yahudi di seluruh Diaspora Dunia mimpinya sama.

Impian Zionis adalah menduduki Palestina, sementara rakyat Palestina yang tidak pernah meninggalkan tanah air mereka sedari dulu, sekarang di Bom dan terusir dengan tindakan keturunan Yahudi yang mengambil paksa lahan mereka.

Semoga kita semua faham dengan cerita ini

* Penulis adalah Jurnalis Media Online BencoolenTimes.com.

* Data-data dari tulisan tersebut diambil dari berbagai sumber.

admin2
admin2
Untuk Informasi lebih lanjut tentang berita yang anda baca silahkan menghubungi kami.+6281382248493

Popular Articles

Stay Connected

0FansLike
3,671FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

Latest Articles

error: Opss tulisan ini dilindungi Hak Cipta !!