BencoolenTimes.com – Gubernur Helmi Hasan respon adanya warga sakit di Pulau Enggano beberapa hari belakangan. Bahkan Camat setempat sudah diminta untuk mengurus evakuasi warga sakit tersebut dengan menggunakan jalur udara atau pesawat secara gratis.
Warga yang sakit tersebut, diketahui merupakan penduduk Desa Meok dan sudah mendapatkan pelayanan kesehatan dari dokter yang bertugas di Pulau Enggano, namun sepertinya membutuhkan perawatan medis di rumah sakit.
‘’Kita sudah minta pak Camat agar membawa pasien ke Kota Bengkulu menggunakan pesawat dan tiketnya gratis, dibayar sama Gubernur. Kita minta dibawa ke Kota Bengkulu menggunakan pesawat agar warga tersebut mendapatkan perawatan lebihlanjut,’’ kata Gubernur Helmi.
Sementara itu, Camat Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, Susanto mengaku sudah menindaklanjuti permintaan Gubernur Helmi Hasan tersebut untuk mengevakuasi warganya ke Kota Bengkulu menggunakan pesawat. Lalu warga tersebut nantinya dibawa ke RSUD M. Yunus untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut di RSUD M. Yunus.
‘’Pak Gubernur memerintahkan agar warga yang sakit tersebut bisa dievakuasi menggunakan pesawat ke Bengkulu. Kita sudah berkoordinasi dengan pihak penerbangan, begitu juga pak Bupati Bengkulu Utara, Arie Septia Adinata,’’ sampai Susanto via sambungan Telephone.
‘’Mereka sudah mengajukan surat permohonan kepada pihak penerbangan agar pesawat bisa terbang. Apalagi ini dalam kondisi darurat, ada warga yang sakit dan butuh perawatan di rumah sakit,’’ sampai Susanto.
Susanto berharap, penerbangan dengan kondisi darurat karena ada warga sakit diharapkan dapat segera dilakukan supaya warga cepat mendapatkan perawatan medis memadai.
‘’Warga ini di Enggano tetap mendapatkan perawatan medis dari dokter Riske yang tugas di Enggano. Kita sudah menyurati pihak penerbangan untuk minta agar pesawat bisa terbang,’’ imbuh Susanto.
Dikutip dari detik.com, Kepala Desa Meok, Siman menyebut memang ada tiga warganya yang sakit parah dan memerlukan rujukan ke Kota Bengkulu, namun terhalang transportasi jalur laut, ditambah kondisi uaca buruk.
‘’Ada tiga warga saya sakit, dua memerlukan rujukan ke rumah sakit di Kota Bengkulu. Kapal tak bisa berlayar karena badai, sementara pesawat Susi Air, tiket sudah penuh,’’ ujar Siman.
Sementara itu, Kepala Supervisi PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) Bengkulu, Radmiadi mengatakan, sejak dua minggu terakhir, kapal angkutan menghentikan operasi lalu lintas pelayaran kapal motor penumpang (KMP), Pulo Tello dikarenakan kondisi cuaca buruk.
‘’Sudah dua minggu, KMP Pulo Tello tidak bisa berlayar akibat zona merah atau badai yang ditetapkan BMKG,’’ kata Radmiadi, dikonfirmasi via telepon.
Radmiadi membenarkan ada tiga warga yang sakit yang perlu dirujuk ke rumah sakit di Kota Bengkulu. Hal itu juga disampaikannya kepada Gubernur Helmi Hasan dalam rapat pada Minggu, 1 Juni 2025.
‘’Kami tidak bisa melayani pelayaran warga sakit karena risiko badai. Namun dalam rapat bersama gubernur terkait warga sakit, gubernur mengambil langkah cepat jemput pasien dengan pesawat Susi Air,’’ jelas Radmiadi.(OIL/NET)
