BencoolenTimes.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Bengkulu tegaskan tidak ada pungutan liar (Pungli) seragam pada tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Bengkulu. Hal ini menanggapi beredarnya isu adanya pungli seragam sekolah beberapa minggu belakangan.
Kepala Dinas Dikbud Kota Bengkulu, Gunawan didampingi Kepala Dinas Kominfo Kota Bengkulu Gita Gama dan beberapa kepala sekolah menegaskan bahwa, isu pemberitaan dari salah satu media online tersebut tidaklah benar atau fitnah. Apalagi, pemberitaan tersebut tidak berimbang karena tanpa adanya konfirmasi terlebih dahulu.
‘’Berita tersebut tidak benar dan fitnah,’’ tegas Gunawan, saat konferensi pers di Kantor Dinas Dikbud Kota Bengkulu, Senin siang, 30 September 2024.
Gunawan menyampaikan, hingga hari ini tidak ada perintah secara lisan maupun tulisan kepada kepala sekolah baik di tingkat SMP dan SD melakukan pungli untuk seragam sekolah tersebut. ‘’Tidak ada satupun perintah secara lisan dari kami melalui kepala sekolah untuk meminta sumbangan kepada siswa-siswi sebesar tigapuluh lima ribu rupiah itu,’’ sampai Gunawan.
Gunawan menghimbau kepada orang tua siswa apabila diminta sumbangan tersebut, diminta melaporkan ke Dinas Dikbud Kota Bengkulu. ‘’Kepada seluruh masyarakat Kota Bengkulu atau wali siswa yang telah menyumbang untuk melapor ke kami (Dinas Dikbud Kota Bengkulu), agar kami bisa menindaklanjuti,’’ imbuh Gunawan.
Sedangkan, Kadis Kominfo Kota Bengkulu, Gita Gama menyebutkan, pemberitaan tersebut tidak berimbang dan terkesan mencari cari kesalahan.
Harusnya, tambah Gita Gama, setiap pemberitaan yang disampaikan haruslah ada konfirmasi. ‘’Kami pemerintah kota Bengkulu siap memberikan hak jawab terkait pemberitaan ini,’’ sebut Gita Gama.
Sementara itu, Ketua MKKS SMP Kota Bengkulu, Muqtarimin menyampaikan dari isu pungli ini tidaklah benar. Bahkan sudah dikroscek ke semua kepala sekolah tingkat SMP di Kota Bengkulu tidak ditemukan dugaan pungli seperti yang diisukan.
‘’Saya sebagai ketua MKKS sudah menanyakan kepada kawan-kawan kepala sekolah tentang hal ini. Ternyata tidak benar dan bisa langsung ditanyakan kepada orang tua siswa atau siswa sehingga ini tidak muncul fitnah,’’ ungkap Muqtarimin.(JUL)
