BencoolenTimes.com – Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan terus berupaya mendorong agar ada solusi cepat dari Pertama terkait kelangkaan parah BBM, khususnya di Kota Bengkulu.
Setelah menggelar rapat, Senin, 26 Mei 2025, Gubernur Helmi Hasan langsung menyurati PT.Pertamina Patra Niaga. Surat bernomor B.500.10/558/ESDM/2025 dengan Hal Permintaan kepada PT. Pertamina Patra Niaga untuk melakukan langkah-langkah strategis dalam mengatasi antrian BBM di Kota dan Kabupaten se-Provinsi Bengkulu.
Disebutkan dalam surat, menindaklanjuti rapat bersama Pemerintah Daerah dan PT. Pertamina Patra Niaga dan sehubungan dengan kondisi terkini adanya antrian BBM di setiap Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kota dan Kabupaten se-Provinsi Bengkulu, yang cenderung masyarakat menjadi panic buying, maka Gubernur meminta PT. Pertamina Patra Niaga agar dapat melakukan langkah-langkah strategis.
Pertama, PT. Pertamina Patra Niaga diminta untuk Extra Droping Kuota BBM baik yang subsidi maupun non subsidi di setiap SPBU yang ada di Kota dan Kabupaten se-Provinsi Bengkulu.
Kedua, PT. Pertamina Patra Niaga diminta melaporkan setiap kali mensuppty BBM rutin dan Extra Droping ke masing-masing SPBU di Kota dan Kabupaten se-Provinsi Bengkulu kepada Pemerintah Daerah khususnya OPO terkait (Dinas ESDM Provinsi Bengkulu).
Serta Ketiga, PT. Pertamina Patra Niaga agar menerbitkan Surat Imbauan atau Surat Edaran ke seluruh SPBU untuk melakukan pengaturan bagi kendaraan roda empat pengisian BBM untuk kendaraan roda empat maksimal 25 liter dan dan roda dua maksimal 5 liter per hari. Serta melarang pengisian berulang-ulang untuk nomor plat kendaraan bermotor yang sama.
Sebelumnya diketahui, Gubernur Helmi Hasan sudah menggelar rapat bersama pertamina karena kondisi kelangkaan BBM yang semakin parah, khususnya di Kota Bengkulu.
Dalam rapat tersebut terungkap, pendistribusian jalur darat yang dilakukan saat ini, untuk memenuhi pasokan BBM ke Provinsi Bengkulu, ada kendala, sehingga terjadi keterlambatan.
Namun informasi terbaru, kendala yang terjadi sudah diatasi dan saat ini pendistribusian jalur darat kembali lancar. Sembari menunggu Alur Pelabuhan Pulau Baai kembali normal, dengan adanya dua kapal keruk yang sudah sampai di Bengkulu.(OIL)