BencoolenTimes.com, – Bank Bengkulu (BB) belakangan banyak sorotan. Terlebih, bank ini tengah diusut Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bengkulu terkait dugaan gratifikasi berupa reward senilai Rp 15 miliar ke bendahara Organisasi Perangkat Daerah (OPD) se- Provinsi Bengkulu.
Banyak masalah yang dihadapi BB, menuai sorotan Ketua Komisi I DPRD Kota Bengkulu, Teuku Zulkarnain.

Pasalnya, Pemerintah Kota Bengkulu juga merupakan bagian dari BB karena sebelumnya khas daerah milik Pemkot mencapai Rp 1,2 triliun ada di Bank Bengkulu lalu kemudian dipindahkan ke Bank lain.
Menurut Teuku, BB adalah sebuah bank pemerintah daerah yang seharusnya dikelola dengan profesional, dengan mengedepankan akuntabilitas, profesionalisme dengan sumber daya manusia yang handal.
“Kita prihatin dengan banyaknya pemberitaan terkait dengan kasus di Bank Bengkulu, belum lagi persoalan kecukupan modal yang dipersyaratkan BI (Bank Indonesia). Pertanyaan kita sehatkah Bank Bengkulu?” ungkap Teuku, Kamis (11/3/2021).
Masih ditanyakan Teuku, apakah BB terlepas dari kepentingan-kepentingan politik dari pemegang saham?
“Rasanya perlu ada audit secara menyeluruh yang dilakukan oleh BPKP, OJK atau lembaga audit independent lainnya,” ucap Teuku.
Teuku mengaku tersentak membaca adanya kasus di BB yang melibatkan dana miliaran. Andai saja dana itu digunakan untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) , alangkah banyak pengusaha kecil yang tertolong dan BB tentu juga dapat keuntungan di situ.
Teuku menilai Pemkot Bengkulu sudah tepat telah memindahkan Kasda sebesar Rp 1,2 T dari Bank Bengkulu ke Bank lain, karena menurut Teuku Kasda sebesar itu memang harus dipercayakan kepada bank yang sehat, kredible, akuntable dan menguntungkan bagi Pemkot dan rakyat kota Bengkulu.
“Dengan banyak masalah di BB, ya menjadi wajar jika Pemkot mengambil langkah lain, untuk memindahkan Kasda ke bank yang lebih sehat,” tukas Teuku.(Bay)