Wednesday, October 4, 2023
spot_img

HIPMI Hingga PSMTI Apresiasi Festival Coffee BenMall

BencoolenTimes.com, – Belum maksimalnya promosi nama kopi Bengkulu di industri perdagangan skala lokal maupun nasional. Bencoolen Mall (BenMall) Bengkulu sebagai Mall terbesar dan terlengkap di Bengkulu ikut ambil bagian mempromosikan produk kopi Bengkulu ini.

Salah satunya, melalui kegiatan festival Coffee BenMall Bengkulu  yang diselenggarakan selama tanggal 14-18 Juni 2023 di Atrium BenMall Bengkulu.

Festival Coffee ini tidak hanya pengusaha kopi saja yang ikut terlibat, namun juga diikuti UMKM kuliner di Kota Bengkulu.

Ketua PSMTI Bengkulu, Iryanka

Ketua Umum Badan Pengurus Daerah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPD HIPMI) Bengkulu, Undang Sumbaga, sangat mendukung festival Coffee yang dilakukan BenMall Bengkulu. Mengingat, hal ini sejalan apa yang dilakukan HIPMI Bengkulu untuk turut menggaungkan kopi Bengkulu di manca negara.

“HIPMI Bengkulu telah beberapa kali mengenalkan sejumlah sampel kopi Bengkulu ke luar negeri, tapi memang produk kopi Bengkulu kita masih kurang menarik di kemasan dan belum memenuhi standar produk skala internasional,” ungkap Undang Sumbaga, usai pembukaan festival Coffee BenMall Bengkulu, Rabu (14/6/2023).

Namun demikian, Undang berharap agar pemerintah daerah melalui Dinas Perdagangan dan Industri Provinsi Bengkulu bisa mendukung para pengusaha kopi Bengkulu dalam memasarkan produk skala internasional.

“Kita berharap pemerintah bisa mengadakan pelatihan bagi pelaku usaha kreatif ini sehingga ke depan jika produk ditawarkan seperti di Traveloka, Buka Lapak, produk kopi Bengkulu kita telah memenuhi standar kemasan hingga kualitas produk,” ujarnya.

Senada disampaikan Ketua Harian PSMTI (Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia) Bengkulu, Iryanka Aditya, bahwa kopi yang berasal dari daerah Bengkulu sangat banyak, namun hanya saja kurang menggaungkan nama kopi Bengkulu sehingga diklaim daerah lain.

“Kopi Bengkulu ini kadang dibawa ke Lampung lalu dijual ke luar negeri seperti Singapura dan negara lainnya sehingga diklaim bahwa ini kopi mereka,” jelas Iryanka.

Dia pun bercerita bahwa dirinya pernah berbisnis jual beli kopi pada tahun 2000 di daerah Lubuklinggau. Pada waktu itu, memang kopi di Lubuklinggau dibawa ke daerah Lampung sama seperti halnya hasil petani kopi Bengkulu ini.

“Dari situ Cece (Iryanka) tahu bahwa kopi di Lampung itu banyak kopi dari daerah Lubuklinggau maupun Bengkulu,” paparnya.

Ia berharap agar pemerintah provinsi Bengkulu dapat membuat kebijakan dan regulasi untuk kopi Bengkulu digaungkan namanya sehingga tidak diklaim oleh daerah lain.

“Jadi, kopi Bengkulu ini harus benar-benar diangkat namanya dan sosialiasi ke para investor luar sehingga mereka tahu dengan kopi Bengkulu,” tutupnya. (JRS)

Related Articles

Latest Article

admin2
admin2
Untuk Informasi lebih lanjut tentang berita yang anda baca silahkan menghubungi kami. +6281382248493
error: Opss tulisan ini dilindungi Hak Cipta !!