20.6 C
New York
Tuesday, May 20, 2025

Buy now

spot_img

Kapolresta Berikan Arahan, Minta Ortu dan Sekolah Tingkatkan Pengawasan

BencoolenTimes.com – Polresta Bengkulu, terus melakukan berbagai upaya untuk menindaklanjuti beberapa kejadian di Kota Bengkulu terkait keberadaan kelompok remaja yang diduga terlibat geng motor dan meresahkan masyarakat. Polresta Bengkulu juga sudah mengamankan puluhan remaja dan pelajar yang diduga terlibat geng motor serta penyerangah kepada warga.

Bahkan, Selasa siang, 1 September 2024, Kapolresta Bengkulu, Kombes Pol Deddy Nata bersama Pejabat Utama (PjU) Polresta Bengkulu memberikan arahan kepada para remaja dan pelajar beserta orang tua masing-masing. Arahan juga diberikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Bengkulu, Tokoh Adat dan Tokoh Agama.

Dalam arahannya, Kapolresta menyebut, akhir-akhir ini masyarakat Kota Bengkulul merasa resah dengan keberadaan kelompok remaja yang diduga merupakan geng motor. Karena para remaja ini melakukan perbuatan yang negatif, merugikan orang lain, bahkan cenderung melanggar hukum atau melakukan perbuatan tindak pidana.

‘’Mereka ini anak-anak remaja yang berbahaya dan sebagian besar dari mereka, bahkan masih berstatus sebagai pelajar. Secara Psycologis anak-anak remaja ingin diakui eksistensinya dalam rangka pencarian jati dirinya, baik sebagai individu maupun sebagai sebuah kelompok yang cenderung ‘nakal’,’’ sampai Kapolresta memulai arahannya.

Penomena yang terjadi saat ini, ungkap Kapolresta, bukan lagi sebagai sebuah kenakalan remaja yang lumrah atau wajar. Karena tindakan mereka sudah mengganggu kamtibmas dan melakukan tindak pidana, seperti membawa benda tajam, pisau, celurit, pedang, parang, untuk melukai orang lain.

‘’Terhadap mereka (anak remaja berbahaya), jika terbukti memiliki senajata tajam, apalagi melakukan tindakpidana, dipastikan Polresta Bengkulu akan bertindak tegas dan melakukan proses hukum. Apalagi sudah ada anak-anak remaja yang berbahaya tersebut melakukan tindak pidana penganiayaan serta pengeroyokan, mereka yang terbukti akan diproses sesuai hukum yang berlaku,’’ ungkap Kapolresta.

Dilanjutkan Kapolresta, beberapa bulan terakhir, Polresta Bengkulu sudah melakukan berbagai upaya dan kegiatan Preemtif (deteksi dini, pembinaan dan penyuluhan, imbauan) dan kegiatan Preventif, yaitu Patroli secara masive ke lokasi-lokasi yang berpotensi menjadi sasaran berkumpulnya anak-anak remaja berbahaya.

‘’Beberapa kejadian sudah kita ungkap dan sudah diproses hukum, bahkan sudah ada yang pelimpahan tahap dua yang tinggal menunggu jadwal persidangan di pengadilan,’’ lanjut Kapolresta.

Kapolresta menyebut, untuk kejadian beberapa hari yang lalu, Polresta Bengkulu dan Polsek jajaran juga berhasil mengamankan sebanyak 32 diduga anak-anak remaja berbahaya. Setelah dilakukan pendalaman, dua diantaranya terlibat perkara pengeroyokan yang korbannya sempat viral di media sosial.

Kemudian, lebih jauh Kapolresta Bengkulu menyampaikan, ada juga anak remaja masih berusia 14 tahun yang kedapatan membawa sajam. Serta anak remaja yang hanya ikut-ikutan saja dan tidak terbukti melakukan tindak pidana maupun membawa sajam.

‘’Untuk yang terbukti membawa sajam serta melakukan tindak pidana, tetap kita proses hukum. Sedangkan yang tidak terbukti, dilakukan pendataan kemudian kita hadirkan orang tua mereka hari ini ke Polresta Bengkulu untuk dilakukan pembinaan serta diberikan arahan,’’ sampai Kapolresta.

Kapolresta meminta, pengawasan dan penanganan terhadap kenakalan remaja yang berpotensi meresah masyarakat yang sudah terjadi tersebut, bukan hanya menjadi tanggungjawab polisi. Melainkan menjadi tanggungjawab semua pihak, termasuk orang tua, pihak sekolah dan masyarakat yang berada di lingkungan anak remaja nakal tersebut.

‘’Kepada orang tua maupun pihak sekolah, bersama-sama bertanggungjawab terhadap perilaku dan keberadaan anak-anak ini saat berada diluar sekolah maupun diluar rumah. Mari kita tingkatkan pengawasan dan lebih peduli lagi, khususnya saat anak-anak kita ini sedang bergaul di luar sekolah atau diluar rumah, apalagi saat malam hari, pastikan mereka pulang sebelum larut malam,’’ pinta Kapolresta.

Ditambahkan Kapolresta, kepada kepala sekolah maupun para guru, juga diminta untuk selalu memantau perilaku dan keberadaan anak-anak, serta diarahkan pada kegiatan positif. ‘’Agar mereka terjauh dari tindakan yang melanggar hukum,’’ pungkas Kapolresta.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Bengkulu, Saidirman menyampaikan arahan, kepada kepala sekolah beserta guru diminta semakin meningkatakan pengawasan terhadap anak (pelajar) mereka masing-masing. Apalagi tanggung jawab sekolah bukan sebatas pada jam sekolah saja, melainkan sepanjang waktu sampai anak-anak mereka lulus.

‘’Kita sudah melakukan koordinas dengan Ditreskrimum Polda Bengkulu terkait perilaku pelajar yang berani melawan, bahkan menciderai guru ketika dilakukan arahan dan pembinaan. Kita juga sudah sampaikan kepada guru, untuk tidak takut melakukan tindakan tegas secara berjenjang sesuai kesalahan siswa, melalui peringatan, peringatan tertulis dan tindakan lain yang sudah diatur dalam ketentuan sekolah, termasuk berkoordinasi dan orang tua masing-masing siswa,’’ sampai Saidirman.

Orang tua maupun wali murid, terang Saidirman, bisa meninkatkan peran mereka dalam pengawasan dirumah dan bila perlu mendampingi, mengawasi mereka saat berada diluar rumah pada malam hari. Jangan biarkan anak-anak berada di luar rumah hingga larut malam.

‘’Sekolah kita minta juga untuk secara rutin, misalnya tiga bulan sekali melakukan pertemuan dengan orang tua atau wali murid untuk melakukan evaluasi, khususnya hasil belajar anak maupun prilakunya disekolah sehari-hari. Sehingga saat ada anak nilainya jelek maupun sampai tidak naik kelas, tidak ada lagi protes dari pihak orang tua,’’ pinat Saidirman.

Sedangkan dari tokoh masyarakat dan tokoh agama, mengapresiasi langkah-langkah yang sudah diambil Kapolresta Bengkulu, sebagai bentu upaya mencegah dan menanggulangi kelompok-kelompok remaja nakal dan berbahaya yang sudah meresahkan masyarakat. Bahkan tokoh masyarakat maupun tokoh agama siap ikut turun melakukan patroli dan imbauan bersama Polresta Bengkulu.

Mereka juga mengimbau kepada sekolah dan orang tua untuk sama-sama melakukan upaya, agar kejadian meresahkan yang dilakukan anak remaja nakal tidak lagi terulang. Serta mendukung penuh tindakan tegas yang dilakukan Polresta Bengkulu terhadap anak remaja nakal yang terbukti melakukan tindak pidana, agar menimbulkan efek jera.(OIL)

Popular Articles

Stay Connected

0FansLike
3,671FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

Latest Articles

error: Opss tulisan ini dilindungi Hak Cipta !!