Friday, September 13, 2024
spot_img

Bripda Sony ke Senior Sebelum Gugur dalam Tugas : Kami Didampingi Allah

BencoolenTimes.com, – Anggota Polres Seluma Provinsi Bengkulu yakni Bripda Sony Bintang Alfalah gugur dalam tugas penegakan hukum karena diserang terduga pelaku tindak pidana penganiayaan yang akan ditangkap menggunakan senjata tajam.

Jenazah Almarhum telah dimakamkan di salah satu TPU di Kota Bengkulu, Sabtu (3/8/2024) dengan upacara penghormatan dari pihak kepolisian.

Bripad Soni Bintang Alfala juga telah diusulkan kenaikan pangkat sebagai bentuk penghargaan atas pengabdiannya yang gugur saat menjalankan tugas, Jumat (2/8/2024).

Kapolres Seluma, AKBP Arif Eko Prasetyo mengatakan, usulan reward kenaikan pangkat tersebut merupakan bentuk apresiasi dari Polri yang gugur menjalankan tugas.

“Sudah diusulkan reward bagi anggota yang gugur, kenaikan pangkat luar biasa,” kata Arif, Sabtu (3/8/2204).

Pemakaman Bripda Sony.

Bripda Sony Bintang Alfala gugur dalam proses penangkapan para tersangka perkara penganiayaan berat yang terjadi di wilayah hukum Polres Seluma pada Kamis, 1 Agustus 2024. Ia diserang menggunakan senjata tajam oleh fersangka AR, JK dan RE.

“Jadi awalnya, pada 1 Agustus 2024, ada kasus pembacokan antar warga. Lalu keeseokan harinya petugas berupaya menangkap pelaku. Pada saat anggota akan menangkap tersangka, ada perlawanan dengan senjata tajam dan terjadilah pembacokan itu,” terang Arif.

Arif mengatakan, selain Sony Bintang Alfala, tersangka juga melukai personil Polres Seluma lainnya, yakni Ipda Bambang Eliadi yang juga personil Reskrim Polres Seluma. Ipda Bambang mengalami luka parah pada bagian tangan sebelah kiri karena menangkis tebasan sajam pelaku.

Menurut Arif, karena ada perlawanan dengan senjata tajam dari para tersangka, Ipda Bambang terpaksa melepas tembakan. Alhasil, dua tersangka roboh diterjang timah panas.

“Dari tiga tersangka, seorang meninggal, seorang lagi terluka tapi sudah menghilang. Apa meninggal atau masih hidup, kita belum tahu. Mungkin dia ditolong seorang lainnya yang sempat melarikan diri,” kata Arif.

Tersangka yang tewas diketahui adalah AR, yang merupakan ayah dari dua tersangka lainnya, RE dan JK. Sementara tersangka lain yang terkena tembak adalah RE. Adapun JK, kakak RE, melarikan diri.

Lokasi kejadian di wilayah perkebunan Kelurahan Puguk, Kecamatan Seluma Utara yang disebut memang jauh dan tidak dapat dijangkau dengan menggunakan kendaraan. Untuk sampai ke lokasi, petugas harus berjalan kaki sejauh sekitar 5 km yang ditempuh dengan waktu selama sekira 1,5 jam.

Suasana duka menyelimuti kediaman orangtua almarhum Bripda Soni di Kelurahan Skip, Kota Bengkulu. Sejak Jumat malam, ratusan warga tampak memadati di sekitar lokasi usai mendengar peristiwa yang menimpa almarhum.

Made Sukiade, kerabat Bripda Soni, mengatakan, kepergian almarhum memang membuat sedih keluarga besar. Namun mereka ikhlas dan meyakini almarhum mendapat ganjaran yang setimpal karena ia gugur dalam menunaikan tugas.

Made mengatakan, keluarga juga bangga karena sebelum ikut serta dalam upaya penangkapan tersangka, Bripda Soni memang menjadi satu-satunya personil yang menyatakan siap dan bersedia ikut saat ditanya atasannya untuk terlibat dalam tugas itu.

“Oleh pimpinan, ditanyalah kepada rekan-rekannya, termasuk almarhum ini. Siapa yang mau ikut dalam rangka proses penangkapan pelaku penganiayaan ini. Oleh beliau, dia katakan siap,” ungkap Made.

Made menuturkan, bahkan, saat ada senior yang mengingatkan untuk hati-hati karena lokasi kejadian adalah daerah rawan, Bripda Soni dengan yakin mengatakan bahwa dirinya tidak sendirian.

“Apa jawaban beliau dan ini yang membuat kami terkesan. Apa jawabannya? Kami disertai oleh Allah. Kami didampingi oleh Allah. Karena Allah kami akan bertugas, apapun bentuknya. Dan memang sebelum bertugas, beliau sempat shalat Jumat dulu. Setelah shalat baru melaksanakan tugas dan akhirnya dipanggil Allah SWT,” tutur Made.

Selain itu, Paman Bripda Sony yakni Irawan Johri menuturkan bahwa, keponakannya itu sudah tiga tahun bertugas di Polres Seluma. Selama hidupnya, Sony dikenal sebagai sosok yang bertanggungjawab terhadap tugas.

“Sehari-hari anaknya memang rajin menunaikan kewajiban, termasuk salat lima Waktu,” ujar Irawan.

Sebelum gugur dalam tugas, cerita Irawan, Sony memang sempat mampir ke rumahnya. Persisnya tiga hari sebelum kejadian. Perubahan yang mencolok, kata Irawan, hari itu almarhum tampak gembira terus.

“Tapi biasanya kalau saya suruh makan dia mau makan. Tapi hari itu dia nggak mau makan lagi. Katanya mau cepat-cepat pergi, mau tugas lagi ke Seluma,” ungkap Irawan.

Soal rencana penangkapan itu, Irawan mengatakan memang tidak disampaikan kepadanya. Namun sempat disampaikan Sony kepada sang ibundanya melalui pesan WhatsApp.

“Kami mau ada penangkapan sebelum Jumat ini, katanya ke bundanya. Tapi setelah penangkapan itu, tidak ada lagi kabar. Ditelepon-telepon tidak nyambung. Saya lantas tanya keponakan saya yang juga polisi di Seluma, tapi nggak aktif,” cerita Irawan.

Kabar bahwa Soni mengalami kejadian itu akhirnya berhasil dia dapatkan dari istri keponakannya yang mengaku memang peristiwa itu sempat dirahasiakan karena masih di rumah sakit.

“Saya kejar terus, akhirnya diakui jika beliau sudah meninggal,” demikian Irawan.

Diketahui, peristiwa ini berawal dari Satuan Reskrim Polres Seluma menerima laporan terkait warga di Kecamatan Seluma Timur yaitu MU (53) dan EN (35) yang merupakan bapak dan anak kandung mengalami luka berat usai berkelahi bersama AR (52) yang merupakan tetangga di kebun kopi mereka yang berada di kawasan Ulu Kelurahan Puguk Kecamatan Seluma Utara.

Kedua korban dilarikan dalam kondisi tubuh penuh luka akibat terkena senjata tajam dan berdasarkan keterangan dari saksi bahwa pelaku AR yang juga dibantu oleh kedua orang anaknya. Usai menerima laporan, anggota Satreskrim bergerak cepat untuk melakukan penangkapan usai melakukan serangkaian penyelidikan, namun saat akan ditangkap terduga pelaku melawan dan menyerang petugas hingga satu anggota polisi meninggal dunia dan satu lagi luka-luka. (BAY)

Related Articles

admin2
admin2
Untuk Informasi lebih lanjut tentang berita yang anda baca silahkan menghubungi kami. +6281382248493
error: Opss tulisan ini dilindungi Hak Cipta !!