BencoolenTimes.Com, – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Forum Pencegahan Terorisme (FKPT) Bengkulu, Kamis (12/11) menggelar diskusi dengan tema “Satu Indonesia” melibatkan para pelajar SMA dan SMK sebagai peserta.
Diskusi yang berlangsung di Grage Hotel tersebut menghadirkan pejabat BNPT RI, M. Chairil Anwar SH sebagai narasumber membawakan materi tentang Peran Pemuda dalam Pencegahan Radikalisme.
“Radikalisme itu banyak macamnya. Ada radikalisme gagasaan, radikalisme milisi, dan radikalisme separatis yang ingin memisahkan diri dari NKRI,” ujar Chairil Anwar.
Dipaparkan, radikalisme adalah perubahan secara total dan bersifat drastis. Menjungkirbalikkan nilai-nilai yang ada. “Ciri-ciri radikalisme adalah intoleran, fanatik, ekslusif dan anarkhis,” ujarnya.
Bila tidak dilakukan pencegahan, mereka yang terpapar radikalisme bisa berubah menjadi aksi terorisme. Faktor yang mempengaruhi antara lain faktor internasional. “Seperti ketidakadilan global, politik luar negeri yang arogan, penjajahan,” sampai Chairil Anwar.
Selain itu, ada pula faktor domestik yang mempengaruhi orang dari radikalisme menjadi terorisme. “Seperti persepsi ketidakadilan, kesejahteraan, pebdidikan, kecewa pada pemerintah, balas dendam,” tambahnya.
Faktor lain yang mempengaruhi adalah faktor kultural. “Pemahaman agama yang dangkal, penafsiran agama yang sempit dan tekstual dan indoktrinasi ajaran agama yang salah,” katanya.
Terorisme didefinisikan setiap orang yang dengan sengaja melakukan kekerasan dan ancaman kekerasan yang menimbulkan suasana teror atau rasa takut terhadap orang secara meluas, menimbulkan korban yang bersifat massal, dengan cara merampas kemerdekaan.
Lebih jauh dikatakan, gerakan terorisme umumnya menggunakan media maya. Karena media sosial mudah diakses, tidak ada kontrol, regulasi dan aturan, “mereka bisa bikin akun anonim,” katanya.
Selain itu, dengan menggunakan media sosial punya kecepatan informasi, interaktif, murah. “Asal ada kuota bisa menyebar informasi,” ujarnya.
Lomba Video Pendek
Sebelumnya FKPT Bengkulu melalui Bidang Pemuda telah membuka pendaftaran lomba video pendek. Sebanyak 16 video kiriman siswa SMA dan SMK telah dinilai oleh dewan juri. Akan diambil 3 video terbaik untuk dilombakan di tingkat nasional. (*)