-1.5 C
New York
Saturday, February 15, 2025

Buy now

spot_img

Bukan Narkoba, Sekarang LGBT Penular HIV/AIDS Terbanyak

BencolenTimes.com, – Dulu pemakai narkoba melalui jarum suntik menjadi penyumbang terbanyak penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV) atau AIDS.

Tapi jaman sekarang penyumbang terbanyak penyakit HIV AIDS adalah Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender/transeksual (LGBT).

Hal ini diungkapkan oleh Pemerhati dan Aktivis Penanggulangan HIV/AIDS, Arna Mareta, saat dikonfirmasi, Kamis (10/92020).

LGBT itu termasuk Homo, Lesbi, pria yang masih berhubungan dengan wanita tetapi juga suka sesama sejenis atau dikenal dengan istilah ACDC.

“Dulu penularan HIV AIDS angkanya terus bertambah karena orang makai narkoba menggunakan jarum suntik. Tapi sekarang sudah diurus oleh Badan Narkotika Nasional (BNN), kalaupun sudah terlanjur narkoba orang lebih pilih satu jarum satu orang,” kata Arna Mareta.

“Nah itu dulu, tapi sekarang sudah berbalik, malah (LGBT) itu yang sangat rawan menularkan HIV AIDS melalui oral sex yang paling parah, apalagi yang melalui anus, bukan yang melalui sex saja, atau bukan tempatnya tapi di tempati,” jelas Arna Mareta.

Arna Mareta menuturkan, dulu penyebar HIV AIDS paling banyak dari narkoba itu tidak hanya di Bengkulu saja tapi di seluruh Indonesia.

Memang dulu angka penyumbang HIV AIDS terbanyak dari narkoba jarum suntik yang dipakai bergantian, kalau sekarang orang gunakan narkoba lebih pilih pil atau alat hisap.

“Sekarang berbalik, justru LGBT yang banyak sekali dan mereka berasal dari berbagai kalangan,” terang Arna Mareta.

Arna Mareta menyebutkan, pertama mereka memiliki kelainan bawaan diri, ada hasrat menyimpang dari kecil, atau bisa juga karena keluarga dan lingkungan.

“Itu penyakit jiwa. Karena kalau orang normal tidak mungkin mau seperti itu,” ungkap Arna Mareta.

Mereka (LGBT) tidak terdeteksi karena mereka bisa menutupi, lain dengan yang melakukan transgender. Sedangkan untuk homo dan ACDC mereka cenderung pendendam dan penyimpan.

“ACDC itu kalau pria dan wanita normal mereka tidak menampakkan diri, tapi kalau melihat orang itu agak aneh yang gagah jantan, begitu komunitasnya. Makanya itu gangguan jiwa tidak normal,” terang Arna Mareta.

Mencegah penularan HIV AIDS dari kalangan ini cukup sulit, terutama homo, lesbi ataupun ACDC, karena sulit dideteksi pelakunya.

“Tidak seperti wanita tunasusila dan transgender. Mereka gampang dikenali, sehingga diharuskan menggunakan kondom sebagai bentuk pencegahan,” tukas Arna.(***)

Related Articles

Stay Connected

0FansLike
3,671FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles

error: Opss tulisan ini dilindungi Hak Cipta !!