-1.2 C
New York
Saturday, February 15, 2025

Buy now

spot_img

Terungkap, Korban Diikat dan Diceburkan ke Laut Karena Sering Bikin Onar

BencoolenTimes.Com, – Polres Tapteng berhasil menangkap tersangka pembunuh pria yang ditemukan mengapung di perairan Pulau Putri, Tapanuli Tengah (Tapteng), Selasa (28/5/2019) kemarin.

Kasat Reskrim Polres Tapteng, AKP Dodi Nainggolan mengatakan, mayat yang ditemukan dengan kondisi tangan terikat, diketahui atas nama Abdul Bahri Simanungkalit (50) warga Lingkungan I, Batu Mandi, Kelurahan Lubuk Tukko, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapteng.

Menurut kakak kandung korban, Nursabina Simanungkalit, korban terakhir kali terlihat, Jumat 24 Mei 2019 sekitar pukul 20.00 WIB.

Sebelum ditemukan terapung di Perairan Pulau Putri, korban saat itu tampak emosi dan mengancam membunuh ibu kandungnya di dalam rumah dengan sebilah pisau.

“Korban mengalami depresi (gangguan jiwa) kurang lebih sudah 10 tahun. Sifatnya mudah marah sehingga sering mengganggu tetangga,” kata Kasatreskrim Polres Tapteng AKP Dodi, Jumat (31/5/2019).

Dodi menjelaskan setelah korban marah-marah di depan ibunya, warga sekitar pun menyerahkan korban kepada abangnya yakni Saidun Simanungkalit.

Korban selanjutnya diikat di bagian tangan dan kaki menggunakan tali plastik yang kemudian dimasukkan ke dalam rumah.

Setelah peristiwa itu, Nursabina belum menemukan keberadaan dan kegiatan korban setelah diikat oleh Saidun hingga sampai ditemukan mengapung di perairan Pulau Putri.

Setelah memeriksa saksi dan mengumpulkan beberapa barang bukti, jajaran Polres Tapanuli Tengah, Sumatera Utara akhirnya berhasil mengungkap penyebab tewasnya Abdul Bahri Simanungkalit (50).

Dari hasil penyelidikan, selain berhasil mengungkap penyebab kematian korban, polisi juga mengamankan dua orang pelaku yang diduga otak pembunuhan.

“Jadi, dua pelaku yang diduga penyebab kematian Abdul merupakan abang kandung korban, yaitu Saidun Simanungkalit dan Nazril Sitompul alias Teren keponakannya. Mereka sengaja membawa korban ke tengah laut untuk ditenggelamkan,” ungkap Dodi.

Dari keterangan pelaku, lanjut Dodi pelaku yang mengikat tangan korban ke belakang serta mengikat kedua kakinya menggunakan tali plastik adalah Saidun Simanungkalit. Setelah diikat, mulut korban ditutup dengan kain daster warna biru kemudian melakbannya.

“Setelah itu, Saidun mengajak Teren untuk membawa korban ke atas boat. Mereka lalu mengikatkan beberapa batu ke tubuh korban lalu membuang korban di tengah laut dalam keadaan hidup-hidup,” terang Dodi.

Korban Meresahkan Warga

Terkait motif pembunuhan, Dodi menuturkan bahwa pembunuhan terhadap Abdul karena dinilai sudah membuat resah warga.

Semasa hidup korban sering melempari rumah tetangga. Keluarga juga sudah sangat resah karena ulah korban yang mengidap penyakit kejiwaan karena depresi.

“Saat ini, kami masih menunggu hasil otopsi korban dari RSU Rajamin Saragih Pematang Siantar,” ujarnya.

“Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, kedua tersangka sudah kita amankan di Polres Tapteng,” pungkas Dodi. (rl)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul “Abang dan Keponakan Bunuh Lalu Buang Jenazah Bahri Simanungkalit ke Laut”

Related Articles

Stay Connected

0FansLike
3,671FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles

error: Opss tulisan ini dilindungi Hak Cipta !!