BencoolenTimes.com, – Gas melon 3 Kg yang dijanjikan gratis oleh Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah saat kampanye Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bengkulu 2020 lalu, disoroti Ketua Lembaga Advokasi Perlindungan Konsumen Bengkulu (LAPKB), Ahmad Nurdin.
Tak hanya soal tabung gas yang dijanjikan gratis, Ahmad Nurdin juga menyayangkan tingginya harga Bahan Bakan Minyak (BBM) di Provinsi Bengkulu.
Naiknya harga BBM menyebabkan semua kebutuhan masyarakat ikut terkena imbas seperti kebutuhan sandang, pangan dan papan yang ikut naik, karena naiknya harga BBM berpengaruh terhadap biaya oprasional angkutan barang di Provinsi Bengkulu. “Sekarang ini kan bensin mahal, semua mahal,” sesal Ahmad Nurdin.
Harga BBM se-Sumatra, Provinsi Bengkulu termasuk yang tertinggi. Harga Pertalite di SPBU, biasanya seharga Rp 7.650, sekarang Rp 8.000 per liter.
Kemudian Pertamax dari Rp 9.000 menjadi Rp 9.400 per liter, Turbo dari Rp 9.850 menjadi Rp 10.250 per liter, Dex dari Rp 10.200 menjadi Rp 10.600 per liter, Dexlite dari Rp 9.500 menjadi Rp 9.900 per liter, dan Solar NPSO dari Rp 9.400 menjadi Rp 9.800 per liter.
Kenaikan ini merupakan kebijakan berdasarkan Peraturan Gubernur nomor 2 Tahun 2020 Pemerintah Provinsi Bengkulu pada 25 Februari 2020, serta Keputusan Gubernur Bengkulu nomor K.324.BPKD Tahun 2020 tanggal 23 September 2020.
Peraturan tersebut mengatur perubahan tarif PBBKB (Pajak atas Penggunaan Bahan Bakar Bermotor) untuk jenis BBK (Bahan Bakar Khusus) atau BBM Non Subsidi. Jika sebelumnya 5 persen kini disesuaikan menjadi 10 persen.
Sementara untuk produk Jenis BBM Tertentu (JBT) atau BBM Bersubsidi dan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) tidak mengalami perubahan, yaitu sebesar 5 persen.

Bagi Ahmad Nurdin, wajar jika mahalnya BBM membuat masyarakat menagih janji yang harus ditepati Rohidin Mersyah selaku Gubernur Bengkulu yang sudah dilantik Februari 2021 lalu. Salah satunya terkait tabung gas melon 3 Kg yang dijanjikan gratis.
“BBM mahal. Tentu masyarakat sangat berharap ada gas gratis. Masyarakat sangat mengharapkan apa yang dijanjikan dapat segera direalisasikan,” desak Ahmad Nurdin, Jumat (16/4) siang.
Ahmad Nurdin yang juga Ketua Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Kota Bengkulu ini menjelaskan, gas saat ini sudah menjadi kebutuhan yang sangat mendasar bagi masyarakat. Apalagi saat Ramadhan dan dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.
Sebelumnya, Anggota DPRD Provinsi Edwar Samsi, meminta Gubernur segera merealisasikan janjinya kepada masyarakat.
“Kalau memang dia pernah menjanjikan dan banyak orang dengar, ya harus dia (Gubernur) realisasikan. Karena bentuk tanggung jawab moral dia ketika mencalon kemarin. Apapun istilah perjanjiannya, kalau memang menggratiskan, ya jalankan,” tegas Edwar.
Anggota Dewan ini juga mempertanyakan terkait program yang dicanangkan Rohidin saat kampanye Pilgub 2020 lalu, salah satunya yaitu tabung gas 3 Kg gratis. Pasalnya, rencana itu belum ada.
“Misalkan dibebankan di APBD, di mana anggarannya? Tidak ada anggarannya yang soal gratis-gratis itu,” ujarnya.
Edwar juga menuturkan bahwa protes masyarakat itu merupakan hal yang wajar, karena Rohidin menyampaikan janjinya itu didengar oleh seluruh masyarakat Bengkulu.
“Sekarang kalau memang itu bagian janjinya waktu kampanye dan sekarang dia sudah terpilih dan dilantik, ya dilaksanakan. Wajar kalau ibu-ibu protes, karena memang itu janji dia dan ibu-ibu mendengar langsung. Ya intinya itu harus dilaksanakan,” tukasnya.(JRS)