3.3 C
New York
Tuesday, March 18, 2025

Buy now

spot_img

Kecewa Tak Diberangkatkan PON, Atlet Voli : Niat Harumkan Provinsi Malah Berbuah Sanksi

BencoolenTimes.com, – Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah tetap belum memberikan izin kepada tim voli putri Bengkulu untuk berangkat ke Pekan Olahraga Nasional (PON) XX yang akan berlangsung di Papua pada Oktober 2021 mendatang. Meskipun tim voli berpeluang meraih medali.

Pelatih Voli Putri Bengkulu, Buyung mengungkapkan, mengenai tim voli belum mendapatkan izin, pihaknya pada 14 September 2021 pelatih voli tim PON audensi dengan Gubernur. Disitu, kata Butung, Gubernur menyampaikan alasan-alasan tidak memberangkatkan tim voli ke PON Papua.

“Saat pertemuan, pak Gubernur menyampaikan bahwa dana KONI sudah habis dikorupsi Ketua KONI 2020, situasi keamaan Papua yang blum menentu, pak Gubernur juga menyampaikan kalau voli berangkat, tim bola akan ramai karena bola tidak berangkat,” kata Buyung, Kamis (16/9/2021).

Buyung menuturkan, terkait alasan Gubernur tersebut pihaknya menyampaikan bahwa terkait dana, pihaknya sudah mengonfirmasi Plt Ketua KONI Sanuludin dan KONI menyatakan bahwa dana sudah disiapkan tinggal menunggu izin dari Gubernur untuk berangkat.

“Atlet akan mencoba menjalankan proposal apabila tidak ada dana, terkait keamaan Papua mereka siap membuat izin dari orangtua dan siap menerima apapun demi nama voli Bengkulu. Terkait bola akan cemburu karena tidak diberangkatkan saat Porwil, bola mendapat medali perak kalau voli medali emas yang sudah wajib mengikuti PON Papua sebagai wakil wilayah Sumatera. Selain itu, bola tidak ada sanksi kalau tidak berangkat lain dengan voli akan dapat sanksi,” jelas Buyung.

Buyung juga menjelaskan, mengenai tidak diberangkatkannya tim voli juga sangat disayangkan oleh Ketua Pemuda Pancasila Kaur Tudisman S.Sos. ikut prihatin karena olahraga yang mau mengharumkan nama daerah malah tidak di kirim.

“Beliau (Tudisman) mengatakan kalau atlet akan menjalankan proposal beliau akan ikut membantu menjalankan proposal,” tutur Buyung.

Buyung mengaku kecewa dengan keputusan Gubernur yang tidak memberangkatkan tim voli Bengkulu ke PON Papua. Pasalnya, tim voli harus menelan pil pahit yakni disanksi pusat.

“Kecewa karena nerima sanksi 8 tahun gak boleh ikut event nasional. Padahal baru pertama masuk PON. Niat mengharumkan nama Provinsi tapi malah berbuah kena sanksi,” terang Buyung.

Perlu diketahui, cabor voli putri Bengkulu sudah mendapat tiket untuk bertanding di PON Papua pasca menyabet medali emas pada perhelatan Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) 2019 yang berlangsung di Bengkulu, sejak habis Porwil, para atlet selalu latihan dan uji coba dengan tim peserta PON lainnya seperti DKI Jakarta, Papua dan Jabar.

Dari hasil ujicoba dan analisa ke tim peserta PON yang hanya delapan tim yakni Jabar, Jatim, Papua, Papua Barat, Sulut, Jateng, DKI dan Bengkulu. Saat uji coba dengan tim Papua dan DKI tim voli Bengkulu menang 2 :1 sehingga tim Bengkulu optimis masuk tiga besar Besar dan berpeluang mendapat medali di PON. Rencananya 10 orang atlet yang akan diberangkatkan apabila mendapatkan izin Gubernur. (Bay)

Related Articles

Stay Connected

0FansLike
3,671FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img
advspot_img
advspot_img

Latest Articles

error: Opss tulisan ini dilindungi Hak Cipta !!