BencoolenTimes.com, – Hari ini (4/10) Jumat sampai hari Minggu tanggal 6 Oktober PT Federal International Finance FIFGROUP menggelar kegiatan Satu FIFGROUP bagi Negeri (SAFARI) ke-17 di Kota Bengkulu bertempat di Area Parkiran Lobby Utama Bencoolen Mall (BenMall).
Branch Manager FIFGROUP Bengkulu, Kussujiantho Utomo mengatakan adapun kegiatan SAFARI ini tadi ada lomba masak kemudian penyaluran program kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) FIFGROUP.
CSR jumlah lebih dari Rp 25 juta yang disumbangkan pada tiga panti asuhan, pembangunan masjid dan pembangunan TPA Al-Quran dan kegiatan-kegiatan lainnya.
“Nah hari ini sampai malam jam 21.00 WIB masih banyak kegiatan, utamanya kita banyak promosi dan banyak keuntungan-keutungan lainnya, jadi banyak promosi khusus bagi konsumen-konsumen kita yang loyal yang dijadikan momentum baginya pada hari ini,” sampainya.
Sementara itu, ditambahkan Marketing Manager NMC FIFGROUP Bengkulu, Erick M. Iqbal mengatakan jadi FIFGROUP ini mempunyai empat plan of business yang pertama itu FIFASTRA pembiayaan sepeda motor.
“Nah, pembiayaan sepeda motor FIFASTRA kita punya program pembiayaan potongan angsuran senilai Rp 70.000,- perbulan, kemudian yang kedua kita ada SPEKTRA cukup bayar Rp 25.000,- customer sudah bisa bawa pulang barang impiannya, selanjutnya ada DANASTRA ada Diskon Angsuran hingga Rp 50.000 perbulan untuk setiap pengajuan kredit mikro yang disetujui. Dan AMITRA yakni ada program bagi calon jamaah dapat berangkat umroh dulu cicil kemudian dengan Down Payment (DP) mulai nol rupiah,” ungkapnya.
Dilain pihak, Kepala Bagian Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bengkulu Asnawati mengucapkan terima kasih sekali atas event-event seperti ini, pihaknya menjelaskan bahwa di bulan Oktober ini merupakan bulannya inklusi keuangan dengan mendorong seluruh industri jasa keuangan agar beramai-ramai memberikan diskon, promosi ataupun gebyar produk kepada masyarakat.
“Ini agar masyarakat bisa lebih mengenal soal produk-produk industri jasa keuangan dan bisa memanfaatkan secara optimal, jadi dengan inklusi keuangan ini kita lebih banyak melibatkan masyarakat dalam menggunakan produk-produk industri jasa keuangan salah satunya dari perusahaan pembiayaan, dengan adanya produk-produk industri jasa keuangan masyarakat jadi punya banyak pilihan soal produk-produk industri jasa keuangan tersebut. Untuk itu, kita harus optimis soal target pemerintah tahun 2019 inklusi keuangan mencapai angka 75 persen tersebut,” tutupnya. (MS)