Mewujudkan kebahagiaan di tengah-tengah masyarakat, itulah cinta-cita sepasang pemimpin Kota Bengkulu Walikota Helmi Hasan dan Wakilnya Dedy Wahyudi yang dikenal kompak dalam menjalankan roda pemerintahan.
Meskipun program-program yang digagas sempat mengundang pro kontra tapi setelah direalisasikan manfaatnya sangat dirasakan masyarakat.
Program Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) misalnya, yang manfaatnya terbukti membantu dan sangat dirasakan warga Kota, mulai warga sakit kekurangan biaya, terdampak banjir dan banyak lagi lainnya, yang jelas nyata warga kurang mampu terbantu melalui program ini.
Zul Fahmi dan Apriyanti, pasangan suami istri (Pasutri) warga RT 4 Kelurahan Penurunan Kota Bengkulu tampak bahagia saat Plt, Walikota Dedy Wahyudi menjenguk putri tercintanya bernama Tiara Oktafia yang menderita sakit usus buntu cukup parah hingga ususnya pecah sehingga harus dirawat di Rumah Sakit Harapan dan Doa (RSHD) Kota Bengkulu.
Berikut Petikan laporannya
Tim Liputan BencoolenTimes.com, Kota Bengkulu
Rabu (21/10/2020), sekira pukul 16.00 WIB, Wakil Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi (Dewa) tiba di RSHD Kota Bengkulu dengan mobil dinas BD 2, mengenakan pakaian sederhana baju putih dan celana hitam yang dilengkapi mahkota peci hitam.
Pria yang akrab disapa Bang Dewa ini disambut Direktur RSHD Dr. Lista Cherlyviera yang langsung mendampinginya menuju Ruang Saffa tempat siswi kelas II SMP itu di rawat.
Saat masuk ruang rawat, kedua orang tua Siswi SMPN 15 Kota Bengkulu ini tampak terkejut karena tak menyangka bakal dijenguk Plt, Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi dan mereka langsung menyambut Dedy Wahyudi dengan suasana ceria.

Dedy Wahyudi pun langsung menanyakan kondisi Tiara “Bagaimana Bapak dan Ibu kondisi anak kita Tiara? ,” tanya Dedy Wahyudi.
Apriyanti ibunda Tiara pun menjawab”Alhamdulillah pak kondisinya sudah berangsur membaik,” kata Apriyanti dengan raut penuh haru.
“Bapak dan Ibu biaya pengobatan Tiara semuanya gratis karena sudah ditanggung Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu lewat Baznas,” ucap Dedy Wahyudi.
Ucapan Dedy Wahyudi bak menyapu dan menghilangkan mimpi buruk yang sebelumnya menghantuinya, mimpi buruk itu seketika berubah menjadi kebahagiaan, ini tergambar dari raut wajah Pasutri yang tampak ceria.

Dedy Wahyudi menceritakan, ia mengetahui Tiara dirawat di RSHD dari Ibu Tiara yang mengirim pesan WhatsApp dan menyampaikan bahwa profesinya dan suaminya penjual Es di daerah Pantai Berkas Pantai Panjang Kota Bengkulu, anaknya menderita sakit usus buntu cukup parah dan bingung karena tidak punya biaya untuk berobat.
Setelah mendapat pesan dari orangtua Tiara, Dedy Wahyudi langsung berkoordinasi dengan Baznas dan RSHD untuk membantu pengobatan Tiara hingga akhirnya mendapat kesepakatan pengobatan Tiara ditanggung Pemkot lewat Baznas yang merupakan program gagasan Helmi Hasan dan Dedy Wahyudi.
Dedy Wahyudi menuturkan, Walikota Bengkulu Helmi Hasan dan dirinya berkomitmen membahagiakan warga Kota, terutama yang kurang mampu. Seperti Tagline Walikota Helmi Hasan yakni tidak ada pasien yang ditolak di RSHD.
“Bapak dan Ibu (orang tua Tiara) tidak usah pusing, disini kami hadir untuk membantu dan insyaallah dapat meringankan beban bapak dan ibu semoga Tiara lekas sembuh dan bisa aktifitas seperti sediakala,” tutur Dedy Wahyudi kepada orangtua Tiara.
Apriyanti usai menerima kunjungan Plt, Walikota mengungkapkan, Tiara sudah dirawat selama kurang lebih 10 hari, awal masuk RSHD langsung ditangani, namun saat itu yang membuatnya panik waktu minta bantuan Baznas ditanggapi, tapi saat itu Baznas hanya bisa membantu 40 persen. Ia bingung dan mengaku tidak akan mampu membayar sisa 60 persen, karena setiap harinya Tiara membutuhkan biaya seperti transfusi darah.
“Saat transfusi darah di RS. M Yunus saja satu kantong 360 ribu, sedangkan saat itu membutuhkan 2 kantong, belum lagi kebutuhan lainnya. Belum lagi menebus resep mulai 80 ribu hingga 200 ribu, terus beli Pempers yang dibutuhkan Tiara, nah dari sini ibu dan bapak bingung bagaimana caranya, sedangkan uang sudah habis,” terang Apriyanti.
Atas dasar itu dan menurutnya tak ada jalan lain lagi, Apriyanti lalu memberanikan diri menghubungi Dedy Wahyudi dan menceritakan yang dialami keluarganya.
“Karena panik akhirnya saya beranikan diri menghubungi pak Wali kebetulan nomornya ada, dan alhamdulillah sekarang dengan bantuan Pak Wali dan Wawali sama direktur Rumah Sakit sampai sekarang anak saya sudah berangsur membaik, dan dokter bilang tidak lama lagi bisa pulang,” ungkap Apriyanti.
Secerca harapan Apriyanti dan Zul Fahmi untuk pemimpin, adalah jangan pilih kasih dan terus membantu rakyat sampai tuntas.
Selain itu, seuntai doa mereka panjatkan untuk Helmi Hasan dan Dedy Wahyudi agar selalu diberikan kesuksesan dalam menjalankan pemerintahan. Menurut mereka kepemimpinan Helmi Hasan sudah terbukti dan beliau merupakan sosok pemimpin yang diinginkan dan diharapkan masyarakat.
“Jadi pemerintah seperti inilah yang kita harapkan, di saat kita membutuhkan dia (pemerintah) ada, bukan disaat dia membutuhkan dia ada, tapi disaat warga sakit, warga membutuhkan dia ada seperti pak Helmi Hasan dan pak Dedy Wahyudi. Saya terimakasih, baik itu pak Wali, pak Wawali, dan jajaran Pemkot lainnya saya beribu-ribu terimakasih, semoga Allah yang membalas kebaikan yang sudah diberikan kepada kami,” ungkap Zul Fahmi dengan mata berkaca-kaca.
“Saya berterimakasih juga dengan ibu Lurah kami atas bantuannya, ibu yang telah membantu kami, melalui Baznas terus ke Dinas Sosial dan sampai sekarang alhamdulillah apa yang kami inginkan terwujud, Insya Allah tidak lama lagi Tiara sudah boleh pulang,” tutup Apriyanti. (**)