32.6 C
New York
Tuesday, June 24, 2025

Buy now

spot_img

Aspirasi Masyarakat Didengar, Komunikasi Publik Semakin Terbuka, Gubernur Helmi Hasan Diapresiasi

BencoolenTimes.com – Aspirasi masyarakat didengar dan komunikasi publik dirasa semakin terbuka, seperti yang dilakukan Gubernur Bengkulu. Sehingga Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu patut diberikan apresiasi.

Hal ini disampaikan Ketua Umum (Ketum) Himpunan mahasiswa Islam (HMI) Cabang Curup, M.Dio Putra. Apresiasi disampaikan kepada Pemprov Bengkulu atas respon dan langkah nyata dalam menindaklanjuti berbagai aspirasi masyarakat, terutama terkait perbaikan jalan rusak di Kabupaten Rejang Lebong.

‘’Sebenarnya ini salah satu aspirasi yg telah lama kami suarakan, pada tahun 2024 yang lalu kami HMI Cabang Curup menyuarakan permasalahan kerusakan jalan Provinsi yang ada di Rejang Lebong. Dan hari ini, aspirasi itu mulai direspons serius,’’ kata Dio.

‘’Progres pembangunan jalan sudah dianggarkan dan dilaksanakan, bahkan Gubernur Bengkulu langsung meninjau lokasi jalan yang harus diperbaiki di Rejang Lebong dengan melibatkan kehadiran kami (HMI Cabang Curup) pada maret silam. Ini membuktikan Pemprov Bengkulu mendengarkan suara rakyat dan mahasiswa, khususnya di Rejang Lebong,’’ sambung Dio.

Soal Kinerja Pemprov Bengkulu

Sebagai organisasi mahasiswa, sampai Dio, HMI Cabang Curup menekankan pentingnya sikap objektif. Tidak semata-mata bereaksi mengkritik atau memuji, tetapi menilai berdasarkan realita dan dampaknya pada masyarakat.

Baca Juga  Jalan Milik Provinsi Bengkulu Ditargetkan Mulus Dalam Tiga Tahun

‘’Prinsip Kami, organisasi tidak hanya bereaksi dalam mengkritik saat ada kebijakan atau program yang tidak berpihak kepada rakyat. Namun, saat Pemprov Bengkulu menunjukkan kinerja positif, harus diapresiasi juga,’’ sampai Dio.

Sikap objektif ini, sambung Dio, yang menjadi prinsip dasar perjuangan organisasi, sebagai salah satu Mitra Kritis dan Strategis bagi pemerintah. ‘’Sederhananya Apresiasi jika memang baik dan kritik jikalau meresahkan,’’ sambung Dio.

Soal ‘Gubernur Tergimik’ dan ‘Gubernur TikTok’

Dio melanjutkan, mereka juga menyikapi isu seputar gaya komunikasi Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, yang disebut-sebut sebagai ‘Gubernur Tergimik’ atau ‘Gubernur Tiktok’.

HMI Cabang Curup justru melihat sisi positif dari pendekatan yang diambil oleh kepala daerah tersebut. Apalagi dalam era Media Sosial (Medsos) saat ini, itu bisa disebut sebagai bentuk inovasi dan momen pemanfaatan Medsos yang positif dalam komunikasi publik pemerintah.

‘’Dimana pemerintah bertanggung jawab langsung kepada rakyat dan wajib hukumnya terbuka kepada rakyat. Makanya gaya komunikasi ini perlu juga diapresiasi, terlepas adanya kekurangan,’’ lanjut Dio.

Baca Juga  Gubernur Bengkulu Helmi Hasan Prioritaskan Perbaikan Jalan Provinsi, Ruas Kelindang–Susup Siap Dibangun

Mereka menilai bahwa kehadiran Gubernur Helmi Hasan di TikTok bukan sekadar gaya, melainkan strategi efisiensi anggaran dan perluasan jangkauan informasi.

‘’Dulu, ketika kita ditanya apa sih kinerja dari pemerintah provinsi, jujur saja, banyak masyarakat, bahkan kami sebagai mahasiswa kesulitan menjawab. Karena memang kurangnya publikasi dan tidak semua masyarakat memiliki akses atau kesempatan untuk membaca dan melihat kinerja dari pemerintahan,’’ nilai Dio.

‘’Namun dengan kehadiran Medsos, termasuk TikTok, media yang disebut-sebut sebagai media yang digunakan sejuta umat ini, masyarakat dari berbagai kalangan, hingga di pelosok daerah, bisa melihat langsung kinerja pemerintah. Sekaligus ini juga menjadi bentuk keterbukaan informasi yang efektif dan patut diapresiasi,’’ ungkap Dio.

Soal Pencitraan Gubernur Helmi Hasan

Sementara itu, soal tudingan pencitraan Gubernur Helmi Hasan, Dio menanggapi dengan sudut pandang yang berbeda. Karena ini bukan soal pencitraan, namun lebih kepada gaya komunikasi Gubernur Helmi Hasan yang memang berbeda.

Baca Juga  Polemik Perda Pajak Daerah dan Retribusi, Salah Siapa?

‘’Kalau disebut pencitraan, kami rasa itu persoalan perspektif, karena penilaian atau sudut pandang setiap individu tentu berbeda. Tetapi bagi kami, setiap fase kepemimpinan pasti memiliki cara dan pendekatannya masing-masing, tinggal kita sanggup atau tidak beradaptasi dengan pola yang berbeda tersebut,’’ sampai Dio.

Lebih jauh Dio mengakui, mereka tidak fokus pada gaya, melainkan lebih kepada bagaimana hasil dan dampaknya. Jika pendekatan itu berhasil menyampaikan kinerja Pemprov Bengkulu, dengan adanya keterbukaan informasi, kepada masyarakat luas tanpa membebani anggaran besar, maka itu layak diapresiasi begitupun jikalau sebaliknya.

Ditambahkan Dio, HMI Cabang Curup menegaskan bahwa mahasiswa bukanlah musuh pemerintah, melainkan mitra kritis yang siap mengawal dan mendukung kebijakan yang berpihak pada rakyat.

‘’Kami tetap akan menjadi pengontrol sosial, tapi juga siap memberi apresiasi jika memang ada hal yang layak dihargai. Hubungan antara pemerintah dan mahasiswa bukanlah hubungan permusuhan, tapi kemitraan dalam semangat membangun daerah,’’ pungkas Dio.(OIL)

Popular Articles

Stay Connected

0FansLike
3,671FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

Latest Articles

error: Opss tulisan ini dilindungi Hak Cipta !!