BencoolenTimes.com – Beri kenyamanan pengunjung, harga standar kuliner pedagang di Kawasan Wisata Pantai Panjang akan diatur. Hal ini agar para pengunjung, khususnya wisatawan dari luar daerah, bahkan luar negeri tidak kapok dan betah saat berkunjung ke Pantai Panjang.
Walikota Bengkulu, Dedy Wahyudi mengungkapkan, upaya ini juga seiring dengan upaya pemerintah kota melakukan penataan ulang para pelaku UMKM atau pedagang di lokasi tersebut.
Bahkan saat ini proses penertiban dan pembongkaran lapak maupun bangunan diduga liar, masih terus dilakukan. Dimana nantinya mereka akan direlokasi ke tempat yang sudah disiapkan Pemkot Bengkulu.
‘’Kita akan buat standarisasi harga, karena kalau ingin nama Bengkulu dikenal nasional semua harus dibenahi. Jangan sampai orang datang sekali langsung kapok,’’ ujar Walikota Dedy.
Langkah ini dilakukan karena pada setiap momen liburan kawasan Pantai Panjang selalu ramai dikunjung wisatawan baik lokal maupun luar daerah, bahkan ada yang dari Luar Negeri.
Hanya saja, seiring dengan momen tersebut, sering dibarengi dengan berita-berita viral, salah satunya soal pelayanan hingga menimbulkan keributan antara pedagang dan pembeli.
Para pembeli terkadang protes dengan oknum pedagang yang mematok harga tinggi dan cenderung terlalu mahal. Sehingga para wisatawan merasa kecewa setiap kali berlibur di Pantai Panjang dan kapok untuk datang lagi.
‘’Pasalnya, sampai hari ini saat ada warga kita hanya ingin duduk membentang tikar langsung dimintai duit, langsung dipaksa belanja makanan dan minuman. Kasihan kita lihat orang-orang dari kampung itu harus dipaksa belanja,’’ jelas Walikota Dedy.
Untuk penetapan standar harga tersebut, nantinya dilakukan koordinasi dan musyawarah bersama perangkat daerah dan para pedagang. Dengan demikian pedagang juga tetap bisa berjualan dengan nyaman dan para wisatawan juga tidak lagi takut untuk ke Pantai Panjang.
‘’Jadi sudah kita buat zonasi nanti ada area berdagang dan ada area publik artinya tidak ada satupun pedagang disana. Dengan begitu ada ruang publik yang jadi tempat warga bersantai atau menikmati keindahan alam tanpa harus mengeluarkan uang,’’ imbuh Walikota Dedy.
Berdasarkan data, ada 400-an pedagang yang direlokasi dalam waktu dekat oleh Pemkot. Pembagian lapak baru dilakukan dengan cara diundi. Hal ini untuk menghindari kecemburuan sosial yang memicu konflik antar pedagang terhadap lokasi yang ditempati.(JUL/RLS)