BencoolenTimes.Com, – Orang tua mana yang tidak sedih dan pilu, ketika anak yang telah lahir dan diharapkan sehat untuk terus tumbuh berkembang, diketahui meninggal dunia diduga akibat listrik di ruang inkubator rumah sakit padam.
Kesedihan itulah yang dialami, pasangan Sudarmono (37) dan Sunarsih (38), warga Jalan Depati Payung 8, Kelurahan Pagar Dewa, Kecamatan Selebar Kota Bengkulu.
Dua bayi kembar buah hati yang dinanti, meninggal dunia karena diduga seringnya mati lampu di ruangan inkubator bayi di Rumah Sakit M. Yunus (RSMY), Selasa (19/2/2019).
Diceritakan sang ayah, Sudarmono, saat melahirkan kandungan istrinya berusia 6 bulan 3 minggu, sehingga harus melahirkan secara prematur.


“Istri saya masuk ke Rumah Sakit M.Yunus, Senin (18/2/2019) dini hari, setelah masuk RSMY sekitar pukul 01.30 WiB istri saya melahirkan dengan normal,” jelas Sudarmono, saat ditemui dikediamannya.
Setelah bayi lahir, sambung Sudarmono, pihak rumah sakit memasukkan bayi ke ruangan inkubator karena bayi lahir secara prematur dan perlu tindakan intensif.
“Bayi kembar kami perlu dimasukkan ke dalam ruangan inkubator, namun sangat kami sayangkan listrik di ruangan inkubator sering padam,” ungkapnya.
Sudarmono menerangkan, anak pertamanya meninggal pada Senin (18/2/2019) sekitar pukul 14.00 WIB. Sedangkan kembarannya, meninggal pada Selasa (19/2/2019) Subuh.
“Saya sangat menyesali listrik di ruangan inkubator mati selama kurang lebih 30 menit. Listrik yang mati pun hanya di ruangan inkubator aja saat itu, sedangkan anak saya butuh perawatan dari ruangan inkubator,” terangnya.
Atas kejadian tersebut, lanjut Sudarmono, dirinya tidak akan menuntut apa-apa ke pihak RSMY.
“Saya berharap kejadian seperti ini cukup kami yang merasakan. Kami berharap pemerintah harus lebih memperhatikan lagi soal listrik di ruangan inkubator, karena bayi yang masuk ke ruangan tersebut emang butuh perawatan intensif,” pungkasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, wartawan BencoolenTimes.Com, sudah berusaha menghubungi pihak RSMY melalui sambungan telepon dan WhatsApp (WA) ke Direktur RSMY guna meminta tanggapan, namun belum juga ada balasan. (Ros)