Kearifan Lokal Bisa Cegah Paham Radikalisme
BencoolenTimes.Com, – Paham radikalisme sejak lama sudah menular ke Bengkulu. Salah satu pencegahan paham ini menjangkit masyarakat, yakni kearifan lokal yang dimiliki masyarakat Bengkulu.
Ini dibahas dalam seminar Mencegah Tumbuhnya Organisasi Radikal dan Anti Pancasila di Provinsi Bengkulu, yang digelar DitBinmas Polda Bengkulu, di Hotel Rafles Rabu (12/12/2018) siang.
Acara ini dihadiri perwakilan personil Bhabin Kamtibmas, dengan narasumber Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme, Zacky Antoni, SH, MH.
“Seminar ini dalam rangka meningkatkan kemampuan personel Bhabib Kamtibmas mencegah radikalisme dan anti pancasila,” ungkap Kabag Bid Ops Dit Binmas Polda Bengkulu, AKBP Sosianta.
Dalam materinya, Zacky Antoni menjabarkan hasil penelitian Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Masuknya paham radikalisme akibat terjadi pergeseran dan kultur tradisional yang penuh kebersamaan, ke kultur modern yang condong individualis.
Pergeseran itu menciptakan postmodern, milenial atau kebercampuran, diskursus, kemajemukan, yang diwarnai loncatan budaya, diskontinuited, culture shick, simbolic power, dan kerapuhan identitas.
Ditambahkan Zacky, untuk mencegah masuknya paham radikalisme, banyak cara yang bisa dilakukan. Seperti melestarikan kearifan lokal. Contohnya Sarafal Anam.
“Berdasarkan hasil penelitian BNPT, kearifan lokal adalah daya tangkal paling kuat untuk mencegah masuknya paham radikalisme. Baru kemudian peran pemerintah dan peran keluarga, juga penting dalam mencegah masuknya paham radikal tersebut,” jelas Zacky.
Peran dalam keluarga, melaksanakan sholat fardu berjamaah, merupakan pondasi yang sangat kuat dalam menahan masuknya paham radikal. “Sementara untuk kearifan lokal, seperti Sarapan Anam, itu banyak sekali pesan moral dan nilai agama yang disampaikan. Sehingga itu bisa ikut menangkal masuknya paham radikal,” tutup Zacky.(Red)