BencoolenTimes.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu resmi meluncurkan kebijakan layanan Puskesmas 24 jam di seluruh wilayah Kota Bengkulu. Inovasi ini diambil untuk memperluas akses pelayanan kesehatan, terutama bagi masyarakat yang membutuhkan pertolongan medis di luar jam kerja.
Walikota Bengkulu, Dedy Wahyudi, menyatakan kebijakan ini merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan publik yang maksimal. Sebelumnya, layanan Puskesmas hanya tersedia mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB. Namun, kini masyarakat dapat mengakses layanan kapan saja, termasuk dini hari.
“Kalau selama ini masyarakat bisa berobat di Puskesmas hanya jam kantor, maka mulai hari ini kita launching seluruh Puskesmas di Kota Bengkulu buka 24 jam. Artinya, kalau masyarakat datang jam 05.00 pagi kita layani, jam 07.00 malam kita layani, bahkan jam 12.00 malam juga kita layani,” ujar Dedy Wahyudi, Senin, 26 Mei 2025.
Ia menegaskan bahwa program ini tidak bisa ditawar-tawar jika menyangkut pelayanan publik. Namun, ia juga memberi ruang bagi kepala Puskesmas (Kapus) yang tidak bersedia melaksanakannya untuk menyampaikan langsung.
“Saya bilang tadi, ini yang mau ikut saja. Tapi kalau tidak ada yang mau buka Puskesmas selama 24 jam, maka kasih tahu saya,” tegas Dedy Wahyudi.
Menurut Dedy Wahyudi, sejauh ini seluruh Kapus mendukung penuh program tersebut. Sistem kerja tenaga kesehatan akan dibagi ke dalam beberapa shift, seperti di rumah sakit, agar operasional berjalan lancar tanpa membebani tenaga medis.
“Ini bentuk komitmen kami untuk memberikan pelayanan terbaik. Masyarakat yang dalam kondisi darurat seringkali tidak bisa langsung ke rumah sakit karena jarak yang jauh. Maka Puskesmas yang sudah memenuhi standar seperti Penurunan ini akan jadi percontohan. Ke depan, seluruh Puskesmas akan kami renovasi agar standarnya setara dengan rumah sakit RSHD,” jelasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, Joni Haryadi Thabrani, menyebut bahwa secara fasilitas dan sumber daya, Puskesmas sebetulnya mampu beroperasi 24 jam. Selama ini, keterbatasan hanya terletak pada pengaturan waktu dan kesiapsiagaan tenaga medis.
“Puskesmas sebenarnya bisa 24 jam, hanya belum dilakukan. Sekarang kita dorong agar tiap malam dan sore ada petugas yang standby. Sistemnya akan shift seperti di rumah sakit, yang penting ada perawat atau bidan yang siaga setiap waktu,” ujarnya.
Dengan diberlakukannya layanan 24 jam ini, diharapkan masyarakat Bengkulu mendapatkan akses layanan kesehatan yang lebih cepat, adil, dan merata.(JUL)