7.1 C
New York
Monday, March 24, 2025

Buy now

spot_img

Perjuangan Atlet Voli Bengkulu Kandas, Gubernur Tetap Tak Beri Izin Bertempur di PON Papua

BencoolenTimes.com, – Perjuangan atlet Voli Putri Bengkulu untuk bisa berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua pada Oktober 2021 mendatang kandas meskipun berpeluang meraih medali.

Pasalnya, hingga kini Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah belum memberikan izin para Atlet berangkat untuk berlaga membawa nama Bengkulu dikanca nasional.

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah juga telah membuat kebijakan tidak memberangkatkan Cabang Olahraga (Cabor) beregu salah satunya Voli.

Plt, Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bengkulu, Sanuludin mengatakan, bahwa Bengkulu harus mengikuti kebijakan pemerintah karena KONI ini tidak berdiri sendiri.

“Kami mengikuti kebijakan pemerintah yaitu pak Gubernur dengan diberangkatkannya atlet perorangan dan terukur, jadi beliau mengatakan bahwa untuk sepak bola, voli itu belum bisa diberangkatkan,” kata Sanuludin saat dikonfirmasi via telepon WhatsApp, Senin (13/9/2021) siang.

Sanuludin mengungkapkan, hal itu dilakukan atas pertimbangan keamanan, kondisi Papua dan terkait pada permasalahan yang terjadi.

“Kalau kami dari KONI siap, tetapi jika kebijakan pemerintah seperti itu kami harus mengikuti apa yang ditetapkan pemerintah melalui pak Gubernur,” ujar Sanuludin.

Sanuludin menegaskan, terkait tidak diberangkatkannya Cabor beregu itu tidak ada permasalah pada anggaran.

“Masalah anggaran sepertinya anggaran kita memang sangat terbatas, kita anggaran kan KONI cuma diberi Rp 4 miliar, untuk berangkat serta persiapan semuanya disitu. Bukan masalah anggaran, bukan segala macam tapi karena kebijakan bahwa beliau (Gubernur Bengkulu) minta memberangkatkan atlit yang berpotensi meraih medali perorangan dan terukur jadi atlit beregu belum bisa diberangkatkan,” tegas Sanuludin.

Sanuludin menerangakan, bahwa pihaknya sudah menyampaikan ke Gubernur untuk mempertimbangkan terkait sanksi yang akan diterima tim Voli Bengkulu oleh pengurus Cabor pusat apabila tidak diberangkatkan ke PON Papua yakni tidak boleh ikut event nasional selama 8 tahun kedepan.

“Sudah kita sampaikan dan itu nanti, belum bisa sekarang. Nantiya akan kita ajukan surat ke pusat dan untuk sekarang sudah clear dan tinggal berangkat dan sampai sekarang belum ada pembicaraan soal itu,” tukasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, cabor voli putri Bengkulu sudah mendapat tiket untuk bertanding di PON Papua pasca menyabet medali emas pada perhelatan Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) 2019 yang berlangsung di Bengkulu, sejak habis Porwil, para atlet selalu latihan dan uji coba dengan tim peserta PON lainnya seperti DKI Jakarta, Papua dan Jabar.

Dari hasil ujicoba dan analisa ke tim peserta PON yang hanya delapan tim yakni Jabar, Jatim, Papua, Papua Barat, Sulut, Jateng, DKI dan Bengkulu. Saat uji coba dengan tim Papua dan DKI tim voli Bengkulu menang 2 :1 sehingga tim Bengkulu optimis masuk tiga besar Besar dan berpeluang mendapat medali di PON. Rencananya 10 orang atlet yang akan diberangkatkan apabila mendapatkan izin Gubernur. (PPJ)

Related Articles

Stay Connected

0FansLike
3,671FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img
advspot_img
advspot_img

Latest Articles

error: Opss tulisan ini dilindungi Hak Cipta !!