BencoolenTimes.com – Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang berintegritas dan berkualitas diwujudkan dengan menyerahkan kedaulatan kepada rakyat. Dengan sepenuhnya tanpa adanya intervensi, paksaan hingga cara curang seperti money politic untuk meraih dukungan rakyat.
Hal ini disampaikan Anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat Bidang Divisi Hukum, yaitu Dr. Zacky Antoni, SH, MH saat menjadi narasumber acara Sosialisasi Pilkada antara Media Online Indonesia (MIO) bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bengkulu. Sosialisasi ini mengangkat tema ‘Mewujudkan Pilkada Sukses Pengawasan Bersama Untuk Pilkada Yang Transparan Dan Aman’ dan dilaksanakan di cafe kuliner Fhitoz, Kota Bengkulu, Selasa, 29 Oktober 2024.
Menurut Zacky, negara Indonesia dalam melakukan atau untuk memilih kepala Daerah atau memilih seorang pemimpin memiliki sistem Demokrasi yang jelas. Maka sudah sepatutnya kedaulatan dari rakyat untuk menjadikan seseorang dinobatkan sebagai pemimpin berdasarkan pilihannya sendiri dalam perbedaan pilihan yang ada.
”Perbedaan dan keberagaman yang ada diantara kita itu jangan menimbulkan permusuhan dan perpecahan. Kita boleh berbeda-beda pandangan politik, latar belakang dan sebagainya, tapi itu justru dijadikan sebuah persatuan dalam keberagaman dan pilkada ini menjadi sarana kita merajut keberagaman,” sampai Zacky.
Zacky melanjutkan, dalam memilih pemimpin jangan melihat dari warna kulit, latar belakang suku agama dan sebagainya, tapi dengan melihat apa yang ditawarkan oleh masyarakat kalau dia ingin menjadi pemimpin.
”Kita lihat program kerjanya apa, visi misinya apa jika ingin menjadi pemimpin di kota Bengkulu, itu yang kita lihat. Jika ini yang kita lakukan, lima tahun kedepan kita sudah dapat gambaran bagaimana kota atau provinsi Bengkulu ini,” lanjut Zacky.
Zacky antoni juga mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak salah memilih pemimpin. Sehingga tidak kecewa jika lima tahun ke depan banyak hal-hal tidak sesuai dengan harapan dan keinginan masyarakat.
”Maka bijaklah memberikan pilihan dan menerima apapun hasil Pilkada nantinya. Dan yang terpenting profesionalitas selalu dijaga dengan baik,” imbuh Zacky.
Sementara itu, ditambahkan Iyud Dwi Mursito, yang juga sebagai pemateri dari Masyarakat Anti Fitnah indonesia (Mafindo) Bengkulu, dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa masyarakat harus cerdas untuk memilih pemimpin di Kota Bengkulu pada Pilkada serentak yang akan diselenggarakan 27 November 2024.
”Dalam pelaksanaan Pilkada, masyarakat harus cerdas dalam memilih dan jangan sampai termakan isu informasi yang salah, tidak benar atau Hoax,” kata Iyud.
Iyud menyebutkan, masalah hak berdemokrasi sangat berbahaya jika diwarnai dengan kebohongan, karena dapat menyebabkan kerusuhan di tengah masyarakat pada prosesi Pilkada nantinya. Untuk itu, semua pihak harus bersama-sama mewujudkan Pilkada yang bebas kebohongan atau hoaks.
”Masyarakat harus cerdas dalam memilih pemimpin sesuai keinginannya sendiri, dan juga jangan termakan dengan isu-isu yang tidak benar, karena dapat terjadinya kerusuhan. Cek kebenaran informasi yang ada sebelum dikonsumsi atau disebarkan, sehingga tidak menimbulkan fitnah,” ujar Iyud Dwi mursito yang merupakan dosen di salah satu universitas di Kota Bengkulu tersebut.
Sebelumnya Ketua Media Online Indonesia (MIO) Provinsi Bengkulu, Eva Nisa mengucapkan terima kasih atas kehadiran para peserta sosialisasi, yaitu masyarakat dan para teman Media serta para narasumber yang mendukung pelaksanaan sosialisasi yang diselenggarakan.
Eva menuturkan, sosialisasi yang dilaksanakan ini dapat menjadi langkah strategis bagi semua pihak yang terlibat untuk memahami akan pentingnya transparansi pada prosesi Pilkada serentak 2024. Sehingga diharapkan dalam pelaksaannya dapat tercipta suasana Pilkada aman dan damai.
”Mari kita jadikan momen ini sebagai kesempatan untuk saling berdiskusi dan berbagi informasi bagi kita, untuk menciptakan Pilkada Kota Bengkulu aman dan terpercaya, serta menghasilkan pemimpin yang sesuai dengan harapan rakyat,” terang Eva Nisa.(JUL)