BencoolenTimes.com, – Tim penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Bengkulu tengah mengusut dugaan tindak pidana penyelewengan dana hibah Komite Olah Raga Nasional Indonesia (KONI) Bengkulu yang nilainya sekitar Rp 15 miliar.
Pasalnya belum lama ini, Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Provinsi Bengkulu Edwar Samsi mendatangi Mapolda Bengkulu memenuhi panggilan penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Drireskrimsus) Polda Bengkulu, Rabu, (13/1/2021).
Edwar Samsi mengatakan terkait indikasi dugaan korupsi yang terjadi di KONI. Dalam hal ini ia dimintai keterangan kapasitasnya sebagai Ketua FPTI Provinsi Bengkulu yang SK nya ia terima pada 27 Februari tahun 2020. Sementara, Porwil dilaksanakan pada 2019 lalu.
“Memenuhi panggilan dari Polda terkait ada indikasi korupsi yaitu dana hibah Koni tahun 2020, Porwil 2019. Kita jelaskan ke mereka (penyidik) kita ini baru, baru dikeluarkan SK sebagai Ketua FPTI itu pada 27 Februari 2020, jadi kita tidak tau banyak terkait persoalan itu, nah yang mereka (penyidik) tanyakan diantaranya bonus (bonus untuk atlit),” kata Edwar Samsi.
Terkait penyelidikan indikasi dugaan korupsi tersebut, Edwar Samsi mendorong penyidik untuk mengusut tuntas. Edwar Samsi mengaku kecewa terhadap KONI dikarenakan hingga sampai saat ini belum dibayarkannya reward para atlit dalam Porwil 2019.
Edwar Samsi menuturkan bahwa dana reward altit telah dicairkan keseluruhan, sehingga menurutnya tidak ada alasan bagi KONI untuk tidak mencairkan dana tersebut yang menjadi hak para atlit, termasuk hak pelatih kepala.
“Seharusnya gak ada alasan-alasan mereka menunda-nunda, total dananya sekitar Rp 15 miliar yang di KONI, setiap cabang beda, kita mengajukan proposal sesuai kebutuhan, kita FPTI cuma (dicairkan) Rp 10 juta bayangkan, dari Rp 800 juta yang kita ajukan. Terus saya koordinasikan ke Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Bengkulu karena hibahkan kan disana, terus disampaikan kita kan anggota dewan kita tanya sudah dicairkan semua tapi tidak sampai ke Pemda itu, saya juga kecewa dengan mereka,” ungkap Edwar Samsi.
Edwar Samsi menyampaikan, di FPTI sendiri bonus pelatih termasuk pelatih kepala juga ada yang belum dibayar. Termasuk kegiatan dua atlit FPTI yang melaksanakan tesi di Porbolinggo dan sampai saat ini akomodasinya belum dibayar.
“Anggarannya ada, kita ajukan sampai kini belum cair dari KONI. Kita dorong (penyidik) untuk diusut tuntas, jangan sampai insan olahraga dirugikan,” jelas Edwar Samsi. (PPJ)