BencoolenTimes.com – Rombongan pemancing putuskan menginap di Pulau Tikus, lantaran tahu cuaca sedang tidak bagus pada sore Minggu, 11 Mei 2025 atau saat adanya musibah tragedy Kapal Wisata Pulau Tikus yang tenggelam.
Terkonfirmasi, rombongan pemancing tersebut berjumlah total 17 orang dan bermalam atau bertahan di Pulau Tikus lantaran menunda kepulangan karena melihat kondisi cuaca yang kurang bagus.
Dijelaskan salah satu anggota kelompok pemancing yang tergabung dalam Grub WhatsApp (WA) ‘ABC’ Fishing, Trista, total rekan-rakannya yang menginap tersebut sebanyak 17 orang.
‘’Tadi sudah saya konfirmasi ke Ketua Rombongan, total anggota grub kami yang menginap mencapai 17 orang. Mereka menunda kepulangan karena melihat cuaca memang kurang bagus,’’ jelas Trista yang mengaku kebetulan tidak jadi ikut ke Pulau Tikus.
Menurut Trista, rombongan teman-temannya sesame pemancing tersebut menyewa kapal sendiri dan sudah mendarat atau pulang ke daratan Kota Bengkulu pada Senin pagi, 12 Mei 2025.
‘’Keterangan dari ketua rombongan, mereka sudah mendarat tadi pagi dengan selamat di Bengkulu. Mereka ini menggunakan atau menyewa kapal sendiri,’’ sambung Trista.
Ditanya soal adakah anggota rombongan pemancingan tersebut, saat berangkat menumpang kapal wisata, Trista memastikan, bahwa rombongan mereka tidak ada yang ikut Kapal Wisata saat berangkat.
‘’Dari keterangan kawan-kawan tadi, tidak ada (berangkat ikut kapal wisata, red), karena memang menyewa kapal sendiri. Ada nelayan lain selain 17 orang tersebut yang menginap di Pulau Tikus, tapi mereka itu bawa kapal sendiri juga,’’ imbuh Trista.
Sebelumnya diketahui, Minggu sore, 11 Mei 2025 terjadi tragedi Kapal Wisata Pulau Tikus yang tenggelam. Diduga penyebabnya karena dihantam angin badai dan ombak besar saat pulang dari Pulau Tikus dan mendekati daratan Bengkulu.
Akibat kejadian tersebut, terkonfirmasi korban dinyatakan Meninggal Dunia (MD) sebanyak 7 orang dan 6 orang hingga Senin dini hari, masih menjalani perawatan. Bahkan salah satu dari 6 korban yang masih dirawat tersebut merupakan anak berusia 6 tahun dan dalam kondisi kritis.(OIL)