Dedy Wahyudi didampingi Ketua Baznas Kota Bengkulu bercengkrama dengan warga Kota Bengkulu yang terdampak banjir ketika menyalurkan bantuan, Sabtu (10/10/2020)
Sosok Dedy Wahyudi sangat familiar di kalangan warga Kota Bengkulu. Ini terlihat dari keantusiasan warga menyambut kedatangan pria yang akrab disapa Bang Dewa tersebut. Para warga yang mayoritas emak-emak terlihat bahagia kedatangan Pelaksana Tugas Walikota Bengkulu ini.
Berikut petikan laporannya,
Tim BenTimes, Kota Bengkulu
Sekitar pukul 15.30 WIB, Bang Dewa tiba di Masjid Awaludin Jalan Basuki Rahmat RT 8 Kelurahan Sukamerindu Kecamatan Sungai Serut Kota Bengkulu.
Berpakaian sederhana dengan mengenakan peci hitam, Bang Dewa disambut antusias warga RT 8 dan RT 9 Kelurahan Sukamerindu Kecamatan Singgaran Pati Kota Bengkulu.
Satu persatu, Bang Dewa menyapa para warga sembari masuk ke Masjid Awaludin untuk menyalurkan Paket Logistik Keluarga (PLK) secara simbolis kepada warga terdampak banjir.

Saat bercengkrama dengan warga korban banjir, Bang Dewa menuturkan, Baznas ini adalah kebijakan Walikota Helmi Hasan dan Wakil Walikota Dedy Wahyudi dalam mengajak para Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemkot Bengkulu untuk saling membantu satu sama lain melalui Baznas ini, meskipun awalnya kebijakan ini banyak yang protes.
Namun berkat Walikota dan Wakil Walikota yang kukuh bahwa ini diperintahkan oleh agama serta dilaksanakan secara profesional maka Baznas sangat bermanfaat.
“Apabila ada musibah seperti ini Pemkot Bengkulu melalui Baznas menyalurkan bantuan kepada warga terdampak musibah banjir seperti sekarang ini,” kata Bang Dewa.
Bang Dewa menyampaikan, memang kawasan seperti Sukamerindu, Tanjung Agung dan Tanjung Jaya merupakan langganan banjir, tetapi bukan berarti pasrah dan Pemkot tidak berbuat apa-apa tetapi kita tidak bisa melawan alam dan tidak bisa melawan ketentuan Allah.
“Karena daerah tersebut juga dataran. Bentuk perhatian pemerintah kepada masyarakat kita bersama Baznas hari ini memberikan bantuan sembako, ada beras, mie, minyak goreng, gula, sarden. Mungkin bantuan ini tidak mencukupi tetapi inilah bentuk perhatian kami, kurang lebih di Sukamerindu ini ada 123 Kepala Keluarga, kita serahkan secara simbolis dan nantinya Lurah dan RT yang menyalurkan ke masyarakat terdampak,” kata Bang Dewa.

Secara sepintas, Joniatri Ketua RT 8 Kelurahan Sukamerindu menceritakan, warganya yang terdampak banjir lebih dari 50 Kepala Keluarga. Penyebab banjir ini sendiri karena air yang berasal dari Kelurahan Belakang Pondok semua membuangnya ke Sukamerindu dan siring tidak kuat menampung sehingga meluap dan membanjiri rumah warga.
“Ini sudah sering terjadi, RT 8 dan RT 9 ini langganan banjir, kita berharap Pemkot memiliki solusi mengatasi banjir salah satunya membangun lagi drainase atau siring di daerah sini,” ungkap Joniatri.
Setelah menyerahkan bantuan secara simbolis, Bang Dewa kemudian melanjutkan perjalanannya ke Kelurahan Tanjung Agung yakni di Masjid Al-Azhar.
Melihat Bang Dewa turun dari mobil Dinasnya, warga yang mayoritas emak-emak langsung menyambutnya dengan penuh kebahagiaan.

Hal yang sama disampaikan Bang Dewa bahwa kedatangannya bersama Baznas untuk memberikan bantuan PLK, bantuan tersebut. Bang Dewa juga mengatakan dibalik musibah ini pasti ada hikmahnya sehingga arus bersabar.
“Ibu-ibu kami dari Pemkot memberikan bantuan beras untuk warga yang terdampak banjir. Semoga dapat meringankan beban warga disini,” ucap Bang Dewa.
Lalu Bang Dewa juga secara simbolis menyalurkan bantuan kepada warga setempat yang terdampak banjir.

Emak-emak yang menerima bantuan secara simbolis mengucap syukur dan berterimakasih kepada Pemkot yang sangat perhatian kepada warganya yang terkena musibah
“Alhamdulillah, terimakasih banyak pak atas bantuan yang di berikan, ini sangat membantu kami,” kata Emak-emak tersebut.
Tak hanya disitu, Bang Dewa kembali melanjutkan perjalanannya untuk menyalurkan bantuan kepada warga terdampak banjir. Singgahlah mobil BD 2 Bang Dewa di Rumah Junaidi, Ketua RT 1 Kelurahan Tanjung Jaya Kota Bengkulu.

Puluhan warga yang terdampak banjir ternyata sudah menunggu kedatangan Bang Dewa, para warga sangat antusias.
Disitu Junaidi mengatakan, memang daerahnya tersebut setiap hujan turun dengan intensitas deras dan waktu cukup lama maka akan banjir bahkan sudah menjadi langganan.
“Ketinggian air watu banjir kemaren 30 cm lebih dan sudah masuk ke rumah warga,” kata Dia.
Atas kedatangan Bang Dewa untuk menyalurkan bantuan kepada 128 Kepala Keluarga yang terdampak banjir tersebut, Junaidi mengucapkan terimakasih kepada Pemkot Bengkulu.
“Alhamdulillah, dan terimakasih kepada Pemot Bengkulu yang sudah memberikan bantuan kepada warga yang terdampak, tentunya ini sangat membantu,” ungkap Junaidi.
Secara simbolis Bang Dewa menyerahkan bantuan, ia pun menyampaikan turut prihatin. Bantuan Pemkot Bengkulu melalui Baznas merupakan bentuk perhatian dari Pemerintah Kota Bengkulu.

Bang Dewa lalu melanjutkan perjalanannya mengecek pintu Air Sungai Muara Bangkahulu yang merupakan lokasi pengendali banjir.
Usai meninjau Pintu Air Muara Bangkahulu Bang Dewa mengatakan, mengenai penanganan banjir di Kota Bengkulu ini butuh perhatian dari pemerintah pusat, kalau hanya mengandalkan APBD Kota ataupun APBD Provinsi sekalipun rasanya sulit mengatasi banjir ini.
“Oleh karena itu kami mohon pemerintah pusat, karena ini sudah bertahun-tahun dan bahkan puluhan tahun daerah ini dilanda banjir, maka perlu penanganan ekstra,” kata Bang Dewa.
Penanganan Ekstra yang dimaksud Bang Dewa yaitu memperdalam Sungai, bila memungkinkan membuat Dam sepanjang Sungai Muara Bangkahulu, sehingga saat curah hujan tinggi air tidak meluap dan membanjiri rumah warga, selain itu juga harus dibuatkan kanal-kanal besar, sehingga ketika curah hujan tinggi air tidak langsung ke rumah warga tetapi masuk ke dalam kanal.
“Inilah yang kami yakinkan pada warga agar berkenan memberikan tanahnya kepada pemerintah untuk kita keruk sebagai tempat pengendali banjir (waduk). Tanpa itu semua daerah ini memang sudah langganan banjir tetapi kami sebagai pemerintah juga tidak tinggal diam dengan memberikan bantuan ketika terdampak banjir,” ungkap Bang Dewa.
Bang Dewa menuturkan, daerah yang terdampak banjir mayoritas adalah lokasi permukiman baru yaitu perumahan yang baru di bangun, karena daerah tersebut dataran rendah, kemudian draenase tidak mendukung, dan draenase dirumah-rumah sangat kecil. Maka dari itu kedepan pihaknya akan memperketat pemberian izin perumahan, dan apabila sudah membangun rumah ada standar khususnya misalnya lebar jalan, siring-siring juga harus besar.
“Termasuk memastikan penanggulang banjir ketika curah hujan tinggi dimana air harus di salurkan. Draenase besar harus ada, tanpa itu kita kasihan kepada masyarakat, mereka sudah membayar mahal, rumah baru tapi banjir, salah satunya di perumahan Ejuka dari awal sudah di perkirakan akan banjir ternyata tetap di paksakan dan sekarang kita susah, memindahkan warga tidak mungkin kalau hujan dikit sudah banjir, maka kedepan kita tekankan agar lebih selektif lagi dalam pemberian izin untuk perumahan,” jelas Bang Dewa. (***)