BencoolenTimes.com – Senator Destita Khairilisani melakukan kunjungan ke Bank Sampah Pejuang Lingkungan (BSPL) yang berlokasi di Jalan Keramat Teluk RT 09 RW 06, Kelurahan Betungan, Kecamatan Selebar, Kota Bengkulu.
Senator Destita Khairilisani melakukan kunjungan, bertujuan untuk melihat langsung proses pengolahan sampah plastik menjadi bahan bakar minyak yang ramah lingkungan.
Destita menyaksikan bagaimana sampah plastik diolah menjadi minyak menggunakan alat dari BSB (Banjarnegara). Proses pengolahan tersebut memakan waktu sekitar 12 hingga 14 jam dengan hasil berupa minyak yang dapat digunakan sebagai bahan bakar pengganti solar.
Selain minyak dengan jumlah sebanyak sampah yang diolah, proses ini juga menghasilkan residu berupa air dan arang. Arang tersebut dapat diolah kembali menjadi pupuk, sehingga proses ini dinilai sangat efektif dalam pengelolaan sampah.
‘’Ini adalah salah satu cara pengelolaan sampah yang sangat baik dan perlu kita perhatikan serta pelajari lebih lanjut. Selain mengurai sampah, proses ini juga menghasilkan produk yang berguna, seperti bahan bakar yang dapat menggantikan solar,’’ ujar Destita.
Destita menyoroti kendala yang dihadapi oleh BSPL, yaitu belum adanya regulasi dan dukungan dari pemerintah. Padahal, teknologi serupa sudah diterapkan di Banjarnegara dan Kota Semarang, yang telah memiliki peraturan walikota untuk mendukung pengelolaan sampah plastik.
‘’Saya akan menyampaikan aspirasi dari teman-teman di kota-kota dan stakeholder terkait untuk mendorong adanya regulasi yang mendukung inisiatif seperti ini,’’ tambah Destita.
Erpan Ramun, peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), turut memberikan pendampingan dalam pengembangan teknologi pengolahan sampah plastik ini. Menurut Erpan, BRIN fokus pada peningkatan kualitas produk yang dihasilkan.
‘’Kualitas produk ini bahkan disebut-sebut lebih baik dari bahan bakar Pertamina. Ini bisa menjadi pesaing serius bagi Pertamina jika dikembangkan lebih lanjut,’’ sampai Erpan.
Erpan menjelaskan BRIN telah menyediakan alat yang digunakan dalam proses pengolahan sampah plastik. Alat tersebut dapat dimodifikasi untuk meningkatkan efisiensi, seperti mengurangi gas buangan metan dan mengubahnya menjadi bahan bakar.
‘’Kami sudah melakukan uji laboratorium untuk memastikan kualitas produk ini, termasuk kadar metan dan zat-zat lainnya,’’ jelas Erpan.
Selain itu, Erpan menekankan proses pengolahan sampah plastik ini menghasilkan limbah yang sangat minim, bahkan limbah yang dihasilkan dapat diolah kembali menjadi pupuk. ‘’Ini adalah sistem zero waste yang sangat menjanjikan,’’ sebut Erpan.
Kunjungan Senator Destita disambut oleh Direktur Bank Sampah BSPL, Derman Sitorus, Ketua DPD Perbanusa Bengkulu, Imam Sapardi, serta pegiat lingkungan dan warga sekitar. Mereka berharap kunjungan ini dapat membawa dampak positif bagi pengembangan pengelolaan sampah di Bengkulu.
‘’Kami berharap adanya dukungan dari pemerintah pusat dan daerah untuk mengembangkan teknologi ini lebih lanjut. Ini bukan hanya tentang pengelolaan sampah, tetapi juga tentang menciptakan lapangan kerja dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil,’’ kata Derman Sitorus.(RLS/JUL)