BencoolenTimes.com – Walikota Bengkulu, Dedy Wahyudi, mengaku terkejut dan prihatin atas insiden yang menimpa wisatawan di kawasan wisata Pantai Panjang. Seorang ibu yang sedang berlibur bersama keluarganya sempat diminta uang dan dipaksa berbelanja oleh oknum pedagang.
‘’Beberapa hari lalu saya kaget melihat kejadian di media sosial. Ada ibu-ibu bersama keluarga yang membawa bekal dari rumah, lalu menggelar tikar di pantai. Tapi justru dimintai uang dan dipaksa belanja,’’ ujar Dedy Wahyudi, Jumat, 13 Juni 2025.
Dedy Wahyudi menyayangkan tindakan yang mencoreng citra kawasan wisata andalan Kota Bengkulu tersebut. Ia berharap para pedagang bisa lebih ramah dan menjadi tuan rumah yang baik bagi para pengunjung.
Kita ingin Pantai Panjang jadi kawasan wisata yang ramah dan bersahabat bagi semua orang,’’ tegas Dedy Wahyudi.
Ia menambahkan, praktik serupa juga pernah terjadi di kawasan wisata lain seperti Pantai Padang, Sumatera Barat, di mana wisatawan dikenai tarif tinggi untuk makanan maupun parkir. Dedy tidak ingin hal itu terjadi di Bengkulu.
‘’Jangan sampai wisatawan kapok datang. Kita ingin mereka merasa nyaman, aman, dan dilayani dengan baik,’’ kata Dedy Wahyudi.
Sebagai langkah konkret, Pemerintah Kota Bengkulu telah menyiapkan area khusus di depan ikon Angel Wings sebagai ruang publik bebas untuk bersantai. Area ini diperuntukkan bagi siapa saja yang ingin duduk, menggelar tikar, atau sekadar menikmati pemandangan laut.
‘’Tempat ini bebas untuk siapa pun, tanpa harus dipaksa belanja atau dimintai uang. Silakan duduk, santai, dan nikmati indahnya Pantai Panjang,’’ jelas Dedy Wahyudi.
Jumat pagi, 13 Juni 2025, Pemkot Bengkulu bersama TNI-Polri dan para pemangku kepentingan lainnya menggelar aksi bersih-bersih di kawasan tersebut. Satu unit ekskavator juga diturunkan untuk meratakan area dan membersihkan pondok-pondok terbengkalai.
‘’Kami ingin kawasan ini benar-benar siap digunakan. Saya sudah minta Dinas PU untuk merapikan dan membuat area ini nyaman bagi semua,’’ pungkasnya.(JUL/RMC)