BencoolenTimes.com, – Serap aspirasi masyarakat (Reses) pada masa sidang ke-III, Anggota DPRD Provinsi Bengkulu dapil Kota Bengkulu, Sefty Yuslinah, S.Sos, M.AP tampung keluhan masyarakat terkait soal bahan bakar minyak (BBM) solar sulit didapatkan dan harga beras melambung tinggi di kota Bengkulu di Kantor DPW PKS Provinsi Bengkulu, Jumat (24/11/2023).
Dalam pertemuan itu, masyarakat mengungkapkan kesulitan mendapatkan solar dengan antrean panjang di enam SPBU yang menyediakan solar. Anggota DPRD Sefty Yuslinah menyikapi permasalahan ini dengan menyatakan keprihatinannya terhadap kelangkaan solar yang terus berlanjut.
“Keberadaan solar sangat penting, terutama bagi nelayan dan sopir truk. Saya berharap pemerintah daerah dapat segera mencari solusi untuk pengadaan solar,” ujar Sefty Yuslinah.
Gubernur Bengkulu turut menyuarakan keprihatinannya terhadap kelangkaan solar ini. la menyoroti perbedaan dengan provinsi tetangga seperti Sumatra Selatan, yang pasokan solarnya berjalan lancar. Para nelayan dan sopir truk di Bengkulu merasakan dampak langsung dari kelangkaan ini, mengingat solar merupakan bahan bakar utama bagi mereka.
“Saya berharap ini segera dapat solusi untuk pengadaan solar, sehingga masyarakat tidak kesulitan dalam mendapatkannya. Keberadaan solar sangat penting, terutama bagi nelayan dan sopir truk,” ujar Gubernur Bengkulu.
Selain kelangkaan solar, masyarakat Bengkulu juga mengeluhkan tingginya harga beras. Meskipun provinsi ini dikenal sebagai penghasil beras utama, harga beras di tingkat konsumen tetap tinggi. Padahal Provinsi ini dikenal sebagai penghasil beras utama, dengan daerah seperti Lebong, Seluma, dan Bengkulu Selatan yang menjadi pusat produksi. Sefty mengatakan Meskipun Bulog (Badan Urusan Logistik) telah melakukan langkah-langkah untuk menjaga harga beras sesuai dengan harga pasaran, kenyataannya harga beras di tingkat konsumen tetap tinggi.
“Kita memiliki potensi besar dalam produksi beras, namun tingginya harga beras saat ini membuat kami bertanya- tanya. Bulog sudah melakukan upaya untuk menjaga harga, namun mungkin diperlukan langkah lebih lanjut untuk mengatasi masalah ini,” demikian Sefty. (JRS)